Tapanuli Tengah (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyerukan agar pemerintah daerah selalu waspada dan siap menghadapi dampak perubahan iklim untuk mengantisipasi kondisi di masa depan.
Saat meninjau penanganan banjir di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Senin, Presiden mengucapkan syukur karena cuaca telah mulai membaik.
Namun, ia menekankan bahwa pemerintah lokal harus selalu siap menghadapi perubahan iklim yang semakin tidak bisa diprediksi.
"Pemerintah harus berfungsi penuh untuk melindungi lingkungan dan mengantisipasi kondisi masa depan. Mungkin semua daerah harus bersiap menghadapi dampak perubahan iklim," kata Prabowo.
Presiden menyatakan prioritas pemerintah saat ini adalah menyalurkan bantuan penting, termasuk persediaan bahan bakar dan listrik.
Ia juga memberikan apresiasi atas respons terkoordinasi antar-lembaga—seperti Polri, TNI, dan BNPB—untuk tindakan cepat mereka dalam menangani keadaan darurat.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden dan rombongan meninjau dapur umum dan memastikan kebutuhan logistik didistribusikan dengan baik.
Presiden juga mengunjungi pos kesehatan dan tempat pengungsian yang saat ini menampung warga dari beberapa kecamatan terdampak banjir.
Beliau terlihat berbicara dengan pengungsi tentang kondisi keluarga dan keadaan rumah mereka saat banjir. Warga bercerita padanya bagaimana air sungai yang naik menerjang permukiman mereka.
Usai meninjau di Tapanuli Tengah, Presiden kembali ke Bandara Raja Sisingamangaraja XII untuk berangkat ke Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dari Kualanamu, beliau naik helikopter Super Puma menuju Bandara Alas Leuser di Kutacane, Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.
Kemudian, beliau melanjutkan ke Jembatan Pantai Dona untuk meninjau bagian yang runtuh, sebelum ke pos pengungsian di Desa Bambel Baru guna melihat kondisi pengungsian warga terdampak.
Pemerintah telah mengerahkan 28 helikopter ke daerah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Dalam pernyataan yang dirilis Minggu (30 Nov) di Jakarta, Sekretariat Kabinet menyebutkan pesawat tersebut—yang berasal dari TNI AU, AD, AL, Polri, BNPB, dan Basarnas—digunakan untuk mendistribusikan bantuan dan mengevakuasi korban.
"Selain itu, upaya modifikasi cuaca telah dilakukan selama tiga hri terakhir dan berhasil mengurangi curah hujan di provinsi-provinsi terdampak, memungkinkan evakuasi udara dan pengiriman bantuan logistik lebih cepat," kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Ditambahkannya, semua upaya penanganan—dari evakuasi dan distribusi bantuan hingga pemulihan akses—berjalan efektif dan cepat.