Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan briefing kepada calon menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga selama dua hari terakhir ini bertujuan untuk mempromosikan kesepakatan di antara anggota Kabinet yang akan datang dan menetapkan tujuan yang bersatu, menurut anggota potensial.
Setelah mengikuti briefing hari Kamis, mantan Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, yang akan menjadi anggota Kabinet, mengatakan bahwa Prabowo berusaha menyatukan pemikiran para menteri masa depannya yang berasal dari latar belakang yang berbeda.
“Ia mengatakan, setiap anggota Kabinet yang akan datang memiliki latar belakang yang berbeda; ada yang aktivis, tokoh budaya, atau politisi. Dia mengatakan bahwa mereka harus memiliki perspektif yang koheren,” katanya.
Dia mencatat bahwa selama “orientasi” yang berlangsung dari pukul 9 pagi hingga 4 sore waktu setempat, Prabowo memberikan briefing kepada mereka tentang kondisi ekonomi global dan geopolitik, tata kelola negara, dan “seni pengelolaan negara yang tepat.”
Presiden terpilih juga mengundang beberapa pembicara untuk membantunya menyoroti prioritas pemerintah yang akan datang kepada para peserta, tambahnya.
“Pembicara-pembicara itu berbicara tentang korupsi dari perspektif internasional, fitur kecerdasan buatan, dan ‘cerita sukses’ pengembangan ekonomi di Dubai,” kata Sugiarto.
Calon menteri dan kepala lembaga pemerintah diundang untuk briefing pada 16 Oktober 2024. Topik yang dibahas dalam briefing pertama termasuk kepemimpinan, geopolitik, dan produk domestik bruto (PDB).
“Orientasi” pada 16 dan 17 Oktober mengikuti panggilan Presiden terpilih kepada setidaknya 49 figur yang dinominasikan sebagai calon menteri ke kediamannya di Jakarta pada hari Senin. Para figur tersebut terdiri dari politisi, akademisi, dan menteri petahana.
Sementara itu, pada hari Selasa, Prabowo memanggil 59 figur lain yang dinominasikan untuk jabatan wakil menteri atau kepala lembaga pemerintah.
Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden baru Indonesia pada 20 Oktober, menggantikan Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.