Jakarta (ANTARA) – Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia harus bertekad untuk memiliki pertahanan nasional yang kuat guna mempertahankan kekayaannya sehingga dapat menjadi negara yang makmur.
“Kami bertekad untuk memiliki sistem pertahanan yang kuat,” kata dia saat debat presiden ketiga di Jakarta pada malam Minggu.
Prabowo mengatakan bahwa sistem pertahanan yang hebat sangat penting untuk melindungi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.
“Kita perlu kembali ke dasar-dasar dan aspirasi nasional yang tercantum dalam Konstitusi dan Preambule UUD 1945. Konstitusi dengan tegas menyatakan bahwa tujuan nasional pertama kita adalah melindungi seluruh bangsa Indonesia dan rakyat Indonesia. Jadi, fungsi negara adalah melindungi, artinya pertahanan,” katanya.
Oleh karena itu, Prabowo menekankan bahwa kekayaan negara perlu dilindungi dan dikelola sehingga masyarakat dapat hidup dan memiliki pekerjaan yang layak, dan kekayaan negara tidak lagi hanya menguntungkan orang asing.
“Kami memahami bahwa negara kita sangat besar dan kaya; ratusan tahun yang lalu, negara-negara dari jauh datang ke kepulauan ini untuk campur tangan dan memecah belah kita, untuk bertempur dan mencuri kekayaan kita, sampai kita menjadi merdeka, dan sekarang kita harus menghadapi kekayaan alam kita yang diambil dengan murah,” katanya.
Setelah debat presiden pada 12 Desember 2023 dan debat wakil presiden pada 22 Desember 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengadakan debat ketiga.
KPU telah menentukan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
KPU juga telah menjadwalkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dengan hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
Berita terkait: Anies menyerukan Indonesia untuk membentuk kemakmuran global dalam debat ketiga
Berita terkait: Perlu mendefinisikan kembali kebijakan luar negeri untuk aspirasi nasional: Ganjar
Penerjemah: Fath, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024