Prabowo Dorong Strategi Berbasis Data untuk Tekan Angka Kemiskinan

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa data yang akurat dan terupdate merupakan dasar penting untuk penanggulangan kemiskinan yang efektif, menurut Menteri Sosial Saifullah Yusuf.

“Presiden Prabowo sudah mempertegas bahwa mengatasi kemiskinan harus dimulai dengan data yang dapat diandalkan. Hanya dengan informasi yang tepat kita bisa merancang intervensi yang betul-betul sampai ke warga yang membutuhkan,” ujar Yusuf kepada para wartawan dalam acara lari pra-Hari Pahlawan di Jakarta, Minggu.

Yusuf menekankan bahwa pembuatan kebijakan berdasarkan data sangat penting untuk menyelaraskan program-program kesejahteraan dan pemberdayaan sosial di berbagai kementerian, sehingga memberikan perbaikan yang terukur bagi komunitas rentan.

Untuk mendukung pendekatan ini, pemerintah telah meluncurkan sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sebuah basis data terpusat yang diperbarui secara kolaboratif oleh banyak kementerian dan lembaga untuk meningkatkan keakuratan dan integrasi.

DTSEN telah resmi ditetapkan sebagai referensi utama untuk semua inisiatif kesejahteraan sosial berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang optimasi penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.

“Dengan data yang valid, kita dapat menyelaraskan berbagai program dan memastikan program itu memberikan manfaat nyata bagi rakyat,” kata Yusuf.

Dia mencatat bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia telah membuat kemajuan dalam meningkatkan taraf hidup warga. “Angka terbaru menunjukkan tingkat kemiskinan kita sekitar 8,47 persen. Kami optimis angka ini akan terus turun dalam bulan-bulan mendatang,” tambahnya.

Ke depannya, Yusuf menyatakan keyakinan bahwa pemerintah akan mencapai target ambisiusnya untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem pada 2026 dan menurunkan tingkat kemiskinan keseluruhan di bawah lima persen pada akhir masa jabatan Prabowo di 2029.

“Mencapai tujuan ini tidak hanya membutuhkan data yang presisi, tetapi juga koordinasi yang kuat antar kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah,” ujarnya. “Jika kita bisa meningkatkan kualitas data dan memperkuat kolaborasi, mencapai nol persen kemiskinan ekstrem berada dalam genggaman kita.”

MEMBACA  Rencana Fajar/Rian Menuju Perempat Final Olimpiade Paris 2024 Setelah Kemenangan Dicabut