Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto mendorong para lulusan Universitas Republik Indonesia (UKRI) untuk belajar cara menghadapi kegagalan dengan merefleksikan perjalanan hidup pribadinya.
“Kalau kamu mau belajar menghadapi kegagalan, saya sarankan belajar dari Prabowo Subianto,” ujarnya dalam acara wisuda UKRI yang dihadiri 521 mahasiswa pada hari Sabtu.
Prabowo bercerita bahwa dia telah mengalami beberapa kali kegagalan, termasuk empat kali kampanye presiden yang tidak berhasil, sebelum akhirnya meraih kemenangan dalam pemilu terakhir.
“Jatuh dan bangkit lagi, itulah yang membentuk seorang pejuang,” katanya.
Ia menekankan bahwa kegagalan-kegagalan tersebut adalah bagian dari kehendak Tuhan, yang membentuk kesabarannya dan mempertajam nalurinya dalam menghadapi tipu daya dan tantangan.
Presiden juga menyoroti peran penting orang tua, terutama ibu, dalam membentuk kehidupan seseorang.
“Bersyukurlah kepada ibumu, dan juga ayahmu. Tanpa ayahmu, kamu juga tidak akan ada di sini. Jadi pesan inti yang ingin saya sampaikan, yang saya jalani, adalah hadapi masalah, hadapi tantangan,” ucapnya.
Selain itu, dia mendesak generasi muda untuk tidak menyerah ketika menghadapi kesulitan. Menurut dia, mereka yang berjuang melakukan apa yang benar dan baik pasti akan menghadapi tantangan besar, karena masih banyak ketidakadilan di dunia.
“Kalau kita ingin menegakkan kebenaran, kita pasti akan menghadapi tantangan dan kesulitan. Tapi pertanyaannya, apa kita menyerah? Apa kita kalah? Apa kita kabur? Atau kita terus berjuang, terus berusaha menegakkan kebenaran, keadilan, dan kejujuran?” tanyanya.
“Saya harap kalian memilih jalur yang tepat — jalur kebenaran, keadilan, dan integritas,” tegas Prabowo.
Berita terkait: Prabowo memperingatkan pemuda tentang manipulasi AI, sebut video palsu dirinya
Berita terkait: Prabowo puji kepala BGN karena mengembalikan dana MBG Rp70 triliun
Berita terkait: Prabowo targetkan zero error dalam program makan gratis meski ada kasus
Penerjemah: Fathur, Kenzu
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025