Prabowo Dorong Kementerian dan Daerah Akhiri Kemiskinan Ekstrem pada 2026

Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto telah menyerukan kepada anggota Kabinet dan kepala daerah untuk meningkatkan upaya memberantas kemiskinan ekstrem, menurut Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakatakat Muhaimin Iskandar.

“Sebagaimana diamanatkan Presiden, kita harus bekerja keras untuk memutus mata rantai kemiskinan dan bertindak cepat menangani kemiskinan ekstrem,” kata Iskandar dalam rapat koordinasi di Jakarta pada Senin.

Dia menekankan bahwa instruksi Prabowo dimaksudkan untuk memenuhi target menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen pada 2026 — sebuah tujuan yang hanya menyisakan waktu delapan bulan bagi pemerintah.

“Kita punya target 0 persen kemiskinan ekstrem pada akhir tahun 2026,” ujar Iskandar.

Menurut dia, pemerintah telah menyiapkan tiga strategi utama: meningkatkan pendapatan masyarakat, mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, dan menghilangkan kantong-kantong kemiskinan.

Dia menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat kini menjadi pendekatan sentral dalam pengentasan kemiskinan, menggabungkan bantuan sosial dengan upaya menciptakan ekosistem yang mendukung kemandirian.

“Setiap daerah memiliki tanggung jawab untuk menerapkan strategi pemberdayaan masyarakat,” catat Iskandar.

Data terlocalisasi yang akurat juga akan sangat penting untuk implementasi yang efektif, tambahnya. Dia mendorong kepala daerah untuk konsisten menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam menerapkan kebijakan penanggulangan kemiskinan.

“Semua kepala daerah harus berkoordinasi dengan BPS dan pemerintah pusat untuk menjaga data tetap terupdate dan memastikan program tepat sasaran,” katanya.

Berdasarkan Instruksi Presiden No. 8/2025, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat ditugaskan untuk memimpin agenda penanggulangan kemiskinan di seluruh 47 kementerian dan lembaga negara.

Berita terkait: Kementerian perkuat pemberdayaan masyarakat seiring turunnya angka kemiskinan

Berita terkait: Maret 2025 catat penurunan kemiskinan ekstrem: BPS

Penerjemah: Anita Permata Dewi, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Guru Galileo dan Copernicus adalah Ilmuwan Muslim