Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan semua pemimpin daerah terpilih yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk memprioritaskan perbaikan bangunan sekolah yang rusak atau tidak dapat digunakan. Dia menyarankan mereka untuk tidak mengalokasikan anggaran negara untuk program-program yang tidak memberikan manfaat publik yang jelas.
“Rakyat membutuhkan bantuan. Mereka membutuhkan pupuk. Mereka membutuhkan benih. Sekolah membutuhkan perbaikan. Tidak perlu ada seminar lebih banyak,” ujar Prabowo dalam sebuah pertemuan pada hari Jumat.
Dia mencatat bahwa sekitar 330.000 sekolah di seluruh Indonesia membutuhkan perhatian dari para pemimpin daerah terpilih setelah mereka mulai menjabat.
“Lebih baik bagi gubernur untuk menggunakan dana untuk memperbaiki sekolah! Kami memiliki 330.000 sekolah (yang menunggu untuk diperbaiki),” tegas Prabowo.
Dalam pernyataan terpisah, beberapa pemimpin daerah terpilih KIM Plus yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa presiden memberikan panduan penting tentang efisiensi anggaran.
Gubernur terpilih Nusa Tenggara Barat, Lalu M. Iqbal, menyatakan bahwa efisiensi merupakan strategi presiden untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran guna memastikan program-program pembangunan yang efektif.
Sebagai ketua Partai Gerindra, Prabowo mengundang pemimpin partai KIM Plus dan semua pemimpin daerah terpilih yang didukung oleh koalisi tersebut ke pertemuan di kediamannya pada Jumat sore.
KIM Plus adalah koalisi partai yang mendukung pemerintah, termasuk partai yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden 2024, serta partai yang awalnya menentang tetapi kemudian menyatakan dukungannya untuk pemerintahan baru.
Koalisi terdiri dari 10 partai politik, termasuk Gerindra, Golkar, Partai Demokrat, dan PAN.
Berita terkait: Prabowo mengalihkan dana dari anggaran perjalanan luar negeri untuk memperbaiki sekolah
Berita terkait: Revitalisasi sekolah juga akan menargetkan sekolah swasta: pemerintah
Translator: Genta M, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025