Prabowo dan Li Qiang hadiri penandatanganan empat nota kesepahaman kerja sama ekonomi Indonesia-China.

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia dan Tiongkok menandatangani empat Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama ekonomi, disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Mentri Li Qiang, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.

MoU pertama antara Bank Indonesia dan Bank Rakyat Tiongkok, membentuk kerjasama untuk mendorong transaksi bilateral dalam mata uang lokal. Penandatangan dilakukan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur PBoC Pan Gongsheng.

MoU kedua melibatkan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dan Komisi Pembangunan Nasional Tiongkok (NDRC), fokus pada kebijakan pembangunan ekonomi. Dokumen ini ditandatangani oleh Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua NDRC Zheng Shanjie.

MoU ketiga antara Kemenko Perekonomian RI dan Kementerian Perdagangan Tiongkok, bertujuan memperkuat hubungan ekonomi di sektor industri dan rantai pasok. Ditandatangani oleh Menko Airlangga Hartarto dan Menteri Wang Wentao.

Sementara itu, MoU keempat ditandatangani oleh Kemenko Perekonomian, Kemendag Tiongkok, dan Pemerintah Provinsi Fujian, mencakup program “Two Countries Twin Parks”. Hartarto dan Wentao juga jadi penandatangan.

Selain empat MoU penting ini, kedua negara juga sepakat berkolaborasi di delapan sektor lain, menunjukkan kedalaman kemitraan mereka. Bidang kerja sama termasuk pariwisata (Kemenpar RI dan Kemenbudpar Tiongkok), ekspor pertanian (Barantan dan Bea Cukai Tiongkok), serta pengobatan tradisional (Kemenkes dan Administrasi Pengobatan Tiongkok).

Kerjasama juga mencakup pencegahan tuberkulosis (Kemenkes dan CDC Tiongkok), investasi (BPI Danantara dan China Investment Corporation), serta kemitraan bisnis (KADIN dan Kamar Dagang Tiongkok di Indonesia).

Terakhir, kedua negara menginisiasi kerja sama media antara ANTARA dan China Media Group, serta antara ANTARA dan Xinhua News Agency, untuk memperkuat pertukaran informasi.

*Penerjemah: Fathur Rochman, Resinta Sulistiyandari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025*

MEMBACA  Memanfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Mengoptimalkan Potensi Ekonomi: Menteri