Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto meminta perusahaan holding pertambangan BUMN, MIND ID, untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat tata kelola dalam kegiatan pertambangan di seluruh negeri.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, setelah menghadiri rapat terbatas dengan kepala negara di Istana Presiden di Jakarta pada Selasa (29 Juli).
“Presiden hanya meminta kami untuk meningkatkan produktivitas MIND ID dan semua anak perusahaannya. Selain itu, kami juga didorong untuk memastikan tata kelola yang baik,” katanya kepada pers usai rapat.
Direktur Utama itu mengakui bahwa perbaikan tata kelola sangat penting, terutama dalam ekstraksi mineral, yang tetap menjadi inti sektor pertambangan Indonesia.
“Kami harus memastikan tata kelola yang baik, termasuk di sektor mineral, karena ini adalah aset negara yang berharga. Ini sangat penting,” tegas Sjamsoeddin.
Presiden Prabowo menggelar rapat terbatas dengan beberapa pejabat tinggi MIND ID, termasuk Komisaris Utama Fuad Bawazier, bersama dengan direktur utama.
Dalam laporan keuangan audit 2024, perusahaan BUMN ini mencatat pendapatan sebesar Rp145,2 triliun (US$8,8 miliar), naik 34,56 persen dari tahun sebelumnya, dengan total pendapatan meningkat 46 persen menjadi Rp40,2 triliun (US$2,4 miliar).
Didorong oleh aktivitas sub-holding yang luas, MIND ID mengalami pertumbuhan total aset dari Rp259,2 triliun menjadi Rp292,1 triliun (US$17,8 miliar), bersamaan dengan kenaikan biaya pendapatan dari Rp90 triliun ke Rp124,6 triliun (US$7,6 miliar) tahun lalu.
Pada pertengahan Juni tahun ini, Direktur Utama Sjamsoeddin menegaskan kembali komitmen perusahaan terhadap praktik pertambangan yang baik.
“Kami berupaya memastikan operasi kami mematuhi prinsip tata kelola yang baik dalam pertambangan agar nilai tambah dari hilirisasi bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.
Berita terkait: MIND ID Indonesia berkomitmen pada praktik pertambangan berkelanjutan
Berita terkait: Divestasi Vale Indonesia hampir selesai: menteri
Berita terkait: Thohir minta BUMN prioritaskan penciptaan lapangan kerja
Penerjemah: Fathur R, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025