Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, memuji Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, karena telah mengembalikan dana sisa sebesar Rp70 triliun (lebih dari US$4 miliar) yang awalnya dianggarkan untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tahun ini.
Dalam pidatonya di Bandung, Jawa Barat, pada hari Sabtu, ia menyebutkan keputusan Hindayana sebagai bukti integritas dan tanggung jawab, serta menjadi contoh bagi pejabat negara lain untuk diikuti. “Beliau mengembalikan dana tersebut kepada saya atas kesadaran penuh akan tanggung jawabnya kepada bangsa dan negara. Saya berterima kasih atas langkah yang cukup tak terduga ini,” ujar Prabowo saat upacara wisuda di Universitas Nasional Republik Indonesia (UKRI).
Presiden menjelaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan Rp71 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pelaksanaan program MBG tahun ini, termasuk untuk pembangunan unit layanan pemenuhan gizi (SPPG). Ia menambahkan, pemerintah juga mengumpulkan tambahan dana Rp100 triliun (sekitar US$6 miliar) untuk program ini dari kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan di seluruh kementrian dan lembaga negara.
Prabowo mengakui bahwa mencapai target pembangunan 30 ribu SPPG dalam setahun merupakan tantangan besar. Oleh karena itu, Hindayana memutuskan bahwa tidak perlu menghabiskan seluruh anggaran tahun ini, yang membuatnya mengembalikan dana sisa Rp70 triliun ke negara.
“Dengan pertimbangan matang, beliau mengembalikan dana Rp70 triliun itu. Saya percaya ini adalah langkah yang sangat jarang terjadi dalam sejarah Republik Indonesia,” kata Prabowo.
Presiden lebih lanjut memuji Hindayana karena menghindari praktik umum di mana kementrian dan lembaga cenderung menghabiskan seluruh anggarannya menjelang akhir tahun. “Biasanya, para pejabat mulai mencari-cari kegiatan untuk menghabiskan semua dananya pada bulan November,” ujarnya.
Ia kemudian meyakinkan masyarakat bahwa dana MBG yang dikembalikan akan dialihkan untuk membiayai inisiatif lain yang berorientasi pada rakyat. “Kami berencana menggunakan dana Rp70 triliun itu untuk membantu masyarakat yang sedang kesulitan, termasuk warga desa dan nelayan,” ungkapnya, seraya menyebut langkah Hindayana sebagai tindakan yang patriotik.
Diluncurkan pada 6 Januari 2025, program MBG telah menjangkau sekitar 34,5 juta warga di seluruh Indonesia, didukung oleh hampir 12 ribu SPPG. Dengan anggaran yang dialokasikan, pemerintah menargetkan dapat mencakup 82,9 juta orang pada tahun ini.