Senin, 29 September 2025 – 23:50 WIB
Jakarta, VIVA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan beberapa kerugian yang disebabkan oleh kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus sampai awal September 2025. Tidak hanya merusak fasilitas publik, tragedi itu juga menganggu iklim investasi di Indonesia.
Baca Juga :
IPW: Jabatan Kapolri Hak Prerogatif Presiden, Polri Harus Solid
“Kerusuhan yang terjadi pada akhir bulan Agustus hingga awal bulan September yang lalu tentunya berdampak pada instabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Sigit, Senin, 29 September 2025.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Baca Juga :
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Itu Bukti Inklusivitas Reformasi
Sigit menyebutkan dampak kerusuhan itu meluas sampai ke sektor ekonomi nasional. Salah satunya, muncul rasa khawatir di kalangan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
“Bisa mengganggu perekonomian nasional, termasuk timbulnya kekhawatiran dari kalangan investor yang akan berinvestasi di Indonesia. Peristiwa tersebut telah menyebabkan kerugian yang tidak sedikit,” ujarnya.
Baca Juga :
Waketum Minta Kader PPP Tahan Diri dan Jaga Sikap saat Muktamar X
Selain kerugian material berupa rusaknya fasilitas publik, Gedung DPR, sampai markas polisi di berbagai daerah, Sigit menyoroti adanya korban jiwa dan kerugian immateriil. Trauma, rasa takut, dan kekhawatiran sekarang dirasakan masyarakat setelah kerusuhan.
Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban sebagai syarat utama terciptanya pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat.
“Kita harus ingat bahwa ada pembangunan nasional yang harus kita jaga untuk mendorong kemajuan bangsa,” katanya.
Didepan Kapolri Koalisi Masyarakat Sipil Desak Delpedro Cs Dibebaskan, KontraS Juga Minta…
Desakan agar Polri membebaskan para aktivis yang ditahan setelah kerusuhan akhir Agustus 2025, disampaikan langsung oleh Koalisi Masyarakat Sipil ke Kapolri.
VIVA.co.id
29 September 2025