Potensi Industri Domestik Menaklukkan Pasar Global

Jumat, 26 September 2025 – 10:57 WIB

Jakarta – Kementerian Perindustrian baru aja melepas ekspor sebanyak 54 ribu ton produk lembaran baja putih (cold rolled coil/CRC) milik PT Krakatau Baja Industri (KBI) yang akan dikirim ke Spanyol.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, nandain bahwa pemerintah tetap berkomitmen buat menjaga pertumbuhan industri baja nasional. Caranya lewat berbagai kebijakan strategis.

Kebijakan itu termasuk ngoptimalin dukungan hukum untuk perdagangan, nerapin standar SNI yang wajib, ngasih fasilitas harga gas khusus, hingga mendorong pemakaian produk dalam negeri untuk proyek pemerintah.

Agus bilang, "Kebijakan-kebijakan ini bertujuan biar kapasitas produksi baja nasional bisa terus meningkat, dan produknya bisa bersaing di pasar dalam negeri maupun ekspor."

Baca Juga:
Jutaan Orang di Luar Negeri Pakai Mobil Toyota Buatan Indonesia

[Photo: Pekerja memeriksa kualitas lempengan baja panas di pabrik PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten.]
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin, Setia Diarta, nambahin bahwa ekspor ini bukti kalau industri baja Indonesia punya daya saing global yang tinggi. Menurut dia, ini berkat permintaan global yang naik dan keberhasilan program hilirisasi.

Data dari World Steel Association nunjukkin Indonesia ada di peringkat ke-14 dunia untuk produksi baja kasar di tahun 2024, dengan capaian 17 juta ton. Kapasitas produksinya ditargetkan bisa naik jadi 27 juta ton pada tahun 2029.

Sepanjang tahun 2025, KBI sendiri sudah mengekspor 62 ribu ton produk CRC ke beberapa negara. Ekspor kali ini ke Spanyol volumenya lebih dari 54 ribu ton, dengan nilai mencapai Rp 571 miliar.

MEMBACA  Strategi Kapal Feri ASDP Indonesia Membantu Perluas Pasar Produk UMKM