Sabtu, 22 Maret 2025 – 16:36 WIB
Jakarta, VIVA – Salah satu program andalan Presiden Prabowo Subianto yang sudah mulai dilaksanakan saat ini, adalah Makan Bergizi Gratis atau MBG. Politisi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun, menegaskan keberadaan program ini tidak akan mengganggu perekonomian nasional.
Baca Juga :
Coretax Bermasalah di Awal Tahun, Misbakhun Tetap Yakin Penerimaan Pajak Segera Rebound
Misbakhun yang juga Ketua Komisi XI DPR RI, itu mengatakan MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto merupakan program mulia yang penting untuk generasi penerus RI.
Misbakhun mengungkapkan MBG memang menjadi sasaran kritik dari berbagai kalangan. Salah satu pihak yang mengkritik adalah Bank Dunia.
Baca Juga :
Misbakhun Minta Investor di BEI Tidak Terpengaruh Rumor dan Persepsi
“Bank Dunia mengkritik MBG, dianggap mengganggu kesinambungan fiskal kita,” ujar Misbakhun saat berbicara pada Capital Market Forum 2025 bertema “Optimisme Pasar Modal RI di Tengah Perang Dagang Jilid II” di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, dikutip Sabtu 22 Maret 2025.
Dia menambahkan, kekhawatiran soal MBG mengganggu APBN itulah yang terus disuarakan.
Baca Juga :
Prabowo: Banyak Negara di Dunia Ingin Belajar Program Makan Bergizi Gratis
“Sekarang gangguan itu sampai sekarang dibunyikan sehingga dipakai untuk mendistorsi kemampuan fiskal kita seakan-akan kalau kita menjalankan MBG fiskal kita terganggu,” kata Misbakhun.
Misbakhun menegaskan MBG merupakan program ikonis dari Presiden Prabowo. Tujuannya dalam rangka menjaga anak-anak dan generasi Indonesia agar memiliki asupan nutrisi dan gizi. Generasi ke depan jangan sampai mengalami stunting karena gizi buruk.
“Generasi mendatang yang sekarang masih TK, SD, adalah generasi yang perlu diberi asupan gizi cukup. Jangan sampai menjadi generasi kurang gizi. Umur nol sampai 1.000 hari jangan sampai kena stunting,” katanya.
Di depan para pelaku pasar modal di BEI, Misbakhun menyebut MBG merupakan program bagus yang terus-menerus disudutkan.
“MBG adalah program mulia, tetapi dikritik berkepanjangan,” ujarnya.
MBG menjadi program penting Presiden untuk generasi mendatang. Peraih gelar doktor ilmu ekonomi itu menyatakan upaya membentuk generasi mendatang yang sehat itu harus dimulai dari sekarang.
“Mereka (akan) menjadi generasi yang produktif ke depan, generasi brilian yang kuat secara fisik dan mental, dan itu tanggung jawabnya ada di generasi sekarang,” katanya.
Berangkat dari situ, Misbakhun menilai MBG tidak menjadi beban bagi APBN. Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) itu menuturkan memang Presiden Prabowo mengeluarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN 2025.
Namun, tidak dalam rangka mengurangi anggaran. Tetapi penajaman program prioritas. Buktinya, volume APBN 2025 tidak dikurangi karena angkanya tetap Rp 3.621,3 triliun.
“Pak Presiden ingin itu (APBN, red) lebih produktif. Salah satu yang bisa didapatkan adalah Rp 100 triliun ditambahkan ke belanja Makan Bergizi Gratis,” imbuh Misbakhun.
Kenapa tidak membebani anggaran? Misbakhun menjelaskan Presiden Prabowo berpesan soal memperbaiki defisit dan meningkatkan rasio pajak (tax ratio) secara gradual.
“Sekarang pemerintah sedang mengutak-atik bagaimana PNBP (penerimaan negara bukan pajak, red) dinaikkan. Penerimaan pajak (ditingkatkan) tanpa menaikkan tarif, tetapi dengan meningkatkan kepatuhan,” katanya.
Halaman Selanjutnya
“Generasi mendatang yang sekarang masih TK, SD, adalah generasi yang perlu diberi asupan gizi cukup. Jangan sampai menjadi generasi kurang gizi. Umur nol sampai 1.000 hari jangan sampai kena stunting,” katanya.