Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Negara menyatakan bahwa 87.924 personil telah disiagakan untuk menangani potensi bencana, termasuk di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Polda dibantu oleh personil dari Markas Besar Polri dan Polda terdekat dengan cara terintegrasi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko, di sini pada hari Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa Polda Aceh telah menurunkan 4.550 personil, Polda Sumut 1.754 personil, dan Polda Sumbar 2.743 personil.
Penempatan ini mengikuti rutinitas persiapan kewaspadaan bencana nasional yang diadakan bulan lalu.
“Kapolri Listyo Sigit Prabowo memimpin rutinitas persiapan bulan lalu, melibatkan 155.000 personil di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Selain personil, Polri juga menurunkan beberapa kapal dan helikopter, termasuk Kapal Polisi KP Kutilang 5005 dan KP Pinguin 5011.
Polri juga mengerahkan unit K-9 SAR untuk mencari korban yang hilang, tambahnya.
“K-9 SAR dikerahkan ketika ada laporan tentang korban hilang. Ini berdasarkan analisis lapangan, keterangan saksi tentang lokasi terakhir, dan penilaian kondisi geografis serta cuaca pada saat itu,” jelasnya.
Selain itu, dia mengatakan, Polri juga mendirikan dapur umum bagi pengungsi bencana.
“Ada 28 dapur umum yang dioperasikan oleh Korps Sabhara untuk menyediakan persediaan makanan dan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang terdampak,” kata Andiko.
Pada Sabtu pagi, Polisi mengirimkan bantuan makanan, logistik, dan peralatan penyelamatan kepada masyarakat yang terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bantuan tersebut diangkut menggunakan dua pesawat Polri, Fokker dan CN, dan mencakup pasokan mendesak untuk kelompok rentan, terutama ibu dan anak-anak.
Di samping logistik, Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri juga mengerahkan obat-obatan dan tim medis.