Polisi Papua mencari pelaku serangan pesawat Wing Air di Wamena

Jayapura, Papua (ANTARA) – Aparat kepolisian dan militer Indonesia sedang melacak anggota kelompok bersenjata Papua yang menembak pesawat Wings Air, anggota Lion Air group, pada hari Sabtu, kata seorang petugas polisi.

Semua penumpang pesawat selamat dari insiden yang terjadi di Bandara Nop Goliath di Kecamatan Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, kata Kepala Kepolisian Papua Insp.Gen.Mathius Fakhiri.

Sebuah peluru menembus badan pesawat bagian kiri dan pecahannya mengenai leher seorang penumpang yang duduk di kursi baris 19 A. Akibatnya, dia mengalami luka ringan, katanya kepada ANTARA di Kota Jayapura pada hari Sabtu (17 Februari).

Pesawat yang membawa 36 penumpang ditembak sekitar pukul 01:20 siang waktu setempat saat mendekati landasan pacu bandara untuk mendarat, katanya, sambil menambahkan bahwa para penyerang bersenjata sedang diburu.

Namun, Fakhiri mengatakan bahwa dia belum menerima laporan tentang kelompok bersenjata yang bertanggung jawab atas serangan terhadap pesawat penumpang yang terbang dari Bandara Sentani di Kabupaten Jayapura ke Kabupaten Yahukimo.

Pesawat Wings Air telah kembali dengan aman ke Jayapura melalui Kabupaten Timika, tambahnya.

ANTARA sebelumnya melaporkan bahwa selama beberapa tahun terakhir, kelompok bersenjata Papua sering menggunakan taktik serangan kilat terhadap personel keamanan Indonesia dan melakukan tindakan teror terhadap warga sipil di distrik Intan Jaya, Nduga, dan Puncak untuk menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat.

Sasaran dari tindakan teror semacam itu termasuk pekerja konstruksi, pengemudi ojek, guru, siswa, pedagang makanan jalanan, dan juga pesawat sipil.

Pada 2 Desember 2018, sekelompok separatis Papua bersenjata membunuh 31 pekerja dari PT Istaka Karya yang terlibat dalam proyek Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak di Kecamatan Yigi, Kabupaten Nduga.

MEMBACA  Prakiraan Cuaca di Malang Hari ini: Cerah Berawan di Kota, Gerimis di Siang dan Sore di Kabupaten

Pada 2 Maret 2022, beberapa anggota kelompok bersenjata Papua yang beroperasi di Kecamatan Beoga, Kabupaten Puncak, membunuh delapan pekerja Palaparing Timur Telematika (PTT), yang sedang memperbaiki menara stasiun basis pemancar (BTS) milik operator telekomunikasi milik negara Telkomsel.

Sejak 7 Februari 2023, pilot asal Selandia Baru Philip Mark Mehrtens telah ditawan oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya. Dia sedang menerbangkan pesawat milik maskapai Indonesia Susi Air ketika ditangkap oleh kelompok bersenjata tersebut. Anggota kelompok tersebut membakar pesawatnya tak lama setelah mendarat di Kabupaten Nduga.

Pada 16 Oktober 2023, separatis Papua menyerang beberapa penambang emas tradisional di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, dan membunuh tujuh di antaranya.

Pada 25 November 2023, empat prajurit tewas dalam baku tembak dengan pemberontak Papua di Kecamatan Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.

Selanjutnya, pada 19 Januari 2024, baku tembak terjadi antara aparat keamanan Indonesia dan anggota kelompok separatis bersenjata yang beroperasi di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Seorang anggota Brimob bernama Alfando Steve Karamoy mengalami luka tembak dalam baku tembak tersebut. Dia meninggal akibat luka-lukanya di Rumah Sakit Umum Intan Jaya.

Brimob ranger Karamoy adalah anggota elit Mobile Brigade (Brimob) Polri yang ditugaskan ke Satuan Tugas Operasi Peace Cartenz di Provinsi Papua Tengah.

Berita terkait: Batik Air, Wings Air tetap beroperasi di Papua

Berita terkait: Jokowi memastikan upaya pemerintah untuk membebaskan pilot Susi Air

Penerjemah: Evarukdijati, Rahmad Nasution
Editor: Tia Mutiasari
Hak cipta © ANTARA 2024