Polisi Beberkan Enam Peran Pelaku dalam Aksi Unjuk Rasa Ricuh, Termasuk Tutorial Pembuatan Bom Molotov

loading…

Polisi menangkap Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen dan 5 orang lainnya terkait kasus dugaan penghasutan ajakan aksi demo ricuh yang melibatkan pelajar. Polisi mengungkap masing-masing peran pelaku. Foto: Dok Sindonews

JAKARTA – Polisi telah menangkap Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, dan lima orang lainnya. Mereka diduga terlibat dalam penghasutan yang mengajak pelajar untuk ikut aksi demo yang jadi ricuh. Polisi juga sudah menjelaskan peran dari setiap pelaku.

Keenam tersangka itu adalah Delpedro, MS, SH, KA, RAP, dan FL. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Delpedro punya peran berkolaborasi dengan akun Instagram lain untuk menyebarkan ajakan supaya pelajar tidak takut turun ke aksi.

Baca juga: Admin Gejayan Memanggil Dikabarkan Ditangkap Polisi di Bali

“Kemudian, tersangka MS yang punya akun Instagram @BPP. Peran MS juga melakukan kolaborasi dengan beberapa akun lain untuk mengajak melakukan perusakan,” kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Selasa (2/9/2025).

Pelaku ketiga berinisial SH. Dia adalah admin Instagram dengan akun @GM yang berperan melakukan kolaborasi dengan akun lain untuk mengajak perusakan. Selanjutnya, pelaku keempat yaitu KA dengan akun Instagram @AMP yang perannya mirip dengan SH.

“Tersangka kelima RAP, admin akun IG @RAP, perannya adalah membuat tutorial cara bikin bom molotov dan juga bertindak sebagai koordinator kurir bom molotov di lapangan lewat akun Instagram itu,” ujarnya.

“Terakhir, saudari FL, admin akun medsos berinisial T dengan nama akun @FG. Perannya adalah menyiarkan langsung dan mengajak untuk live, serta mengajak pelajar untuk turun ke aksi pada tanggal 25 Agustus 2025. Sebagian dari pelajar tersebut adalah anak-anak,” jelas Ade Ary.

MEMBACA  Serangan di Niger: 22 Tewas dalam Pembantaian di Upacara Baptis Tillaberi

(jon)