Polemik Meghan Markle sebagai Bos Mengerikan, Diklaim Suka Menakuti Staf

Meghan Markle kembali menjadi sorotan karena ulasan dari mantan stafnya. Dia dianggap sebagai sosok yang menyeramkan. Istri Pangeran Harry ini dianggap bisa menjadi ‘setan’ dan memperlakukan beberapa karyawan seperti pedagang dalam situasi yang semakin panas terkait gaya manajemennya.

Seorang pejabat istana yang pernah bekerja untuk Duchess of Sussex mengatakan bahwa mereka melihat orang-orang dihancurkan langsung atau melalui telepon, membuat mereka merasa seperti sampah.

Dalam laporan Daily Mail, mantan ajudan Meghan Markle menggambarkannya sebagai seorang narsisis klasik yang menyenangkan saat semuanya berjalan sesuai keinginannya, namun berubah menjadi ‘setan’ saat keadaan memburuk.

Seorang pejabat istana yang bekerja untuk Meghan dan Harry ketika mereka masih menjadi bangsawan senior mengatakan bahwa mereka merasa tidak nyaman dengan Megxit, momen-momen buruk Meghan yang terdistorsi dan dilebih-lebihkan.

“Meskipun begitu, pasti ada momen-momen buruk yang sangat buruk. Saya melihat orang-orang dihancurkan langsung atau melalui telepon dan membuat mereka merasa seperti sampah. Namun, itu adalah masa yang sangat tegang dan saya cenderung memberinya keuntungan dari keraguan. Dia bahkan pernah mengatakan bahwa dia terkadang ingin bunuh diri,” ujar sumber tersebut.

Sumber ketiga mengungkapkan bahwa seorang penjual bunga pernah ‘dibentak melalui telepon’ setelah mengunggah detail tentang karangan bunga yang sedang mereka buat untuk Meghan, tanpa menyebutkan nama Meghan sebagai klien.

“Mereka bersumpah untuk tidak pernah bekerja dengannya lagi, meskipun memiliki prestise sebagai klien. Jika Anda bekerja untuknya, Anda sering diperlakukan seperti pedagang yang bisa diabaikan,” ungkap sumber tersebut.

Tuduhan ini mengikuti artikel yang diterbitkan oleh Hollywood Reporter pada 12 September yang menyebut ‘Duchess Difficult’ telah membuat pria dewasa menangis saat dia ‘meneriakkan’ perintah.

MEMBACA  18 Orang Mengangkat Pegi Setiawan

Sebaliknya, staf yang setia kepada Harry dan Meghan memberikan laporan positif tentang kehidupan kerja mereka kepada Us Weekly dalam sebuah artikel yang baru-baru ini diterbitkan.