PHK Besar-besaran Oracle, Lebih dari 3.000 Karyawan di Berbagai Negara Terdampak

Sabtu, 6 September 2025 – 22:16 WIB

Jakarta, VIVA – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri teknologi masih belum reda. Kali ini, giliran Oracle yang kembali melakukan PHK ribuan karyawan di berbagai belahan dunia.

Baca Juga :


Viral PHK Massal Buruh Gudang Garam, Said Iqbal Ungkap Biang Keladinya

Perusahaan software global itu disebut sedang melakukan restrukturisasi besar-besaran sebagai bagian dari penyesuaian prioritas bisnis dan tekanan biaya yang terus naik.

Menurut laporan DataCenter Dynamics, sebuah publikasi industri, Oracle telah mem-PHK lebih dari 3.000 karyawan.

Baca Juga :


Nikon Tutup Pabrik Legendaris tapi Tidak Ada PHK

“PHK yang dimulai pada Agustus sekarang meluas ke berbagai wilayah dan lini bisnis,” tulis laporan itu, seperti dikutip dari Times of India, Sabtu, 6 September 2025.

Dampaknya, dirasakan oleh pekerja di berbagai negara seperti Amerika Serikat, India, Filipina, Kanada, dan beberapa daerah di Eropa.

Baca Juga :


Nike PHK Massal Lagi, CEO Baru Bakal Ubah Arah Bisnis

Masih menurut DataCenter Dynamics, putaran PHK terbaru ini meluas sampai ke luar tim Oracle Cloud Infrastructure (OCI), yang sebelumnya juga sudah ada pemangkasan.

“Dalam putaran baru ini, karyawan yang bekerja di Oracle Health (sebelumnya Cerner), arsitek, dan divisi korporat lainnya juga ikut terdampak,” ungkap laporan tersebut.

Di Filipina, seluruh tim dari Oracle Advanced Customer Services (ACS) serta NetSuite Global Business Unit (NSGBU) dilaporkan di-PHK setelah dipanggil ke rapat yang disebut sebagai “Business Update”.

Sementara itu, di Amerika Serikat, PHK terutama menyasar karyawan di Oracle Health, termasuk peran di bidang Care Delivery and Consulting.

Sebuah dokumen yang diajukan ke Departemen Keamanan Kerja Negara Bagian Washington mengonfirmasi adanya 101 PHK di Seattle.

MEMBACA  Persib Belajar dari Kekalahan Pertama, Bojan Hodak: Merasa Bebas

Jumlah tersebut menambah 161 pemutusan hubungan kerja yang sudah diumumkan pada Agustus. Di India, karyawan di bagian teknologi dan fungsi dukungan juga terkena dampak pada pekan ini.

Meski hingga kini perusahaan belum keluarkan pernyataan resmi, laporan industri bilang bahwa total lebih dari 3.000 pekerja di seluruh dunia telah di-PHK.

Seperti diketahui, sebelumnya, Oracle mengakuisisi Cerner pada tahun 2022 dengan nilai US$28,3 miliar atau setara Rp464,1 triliun, dan menempatkan perusahaan teknologi kesehatan itu sebagai motor utama pertumbuhan.

Tapi, gelombang PHK terbaru ini menandakan adanya restrukturisasi yang lebih luas di tengah perubahan prioritas korporat dan tekanan efisiensi biaya.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, di Amerika Serikat, PHK terutama menyasar karyawan di Oracle Health, termasuk peran di bidang Care Delivery dan Consulting.