Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo menyoroti bahwa sebagian besar petugas untuk pelaksanaan pemilihan 2024 merupakan kaum muda yang energik untuk mendukung proses pemungutan suara.
“Ini adalah pekerjaan besar. Dalam perekrutan, banyak orang muda, yang memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik, telah dipilih,” kata presiden setelah menghadiri Pertemuan Konsolidasi Nasional 2023 untuk Kesiapan Pemilihan Umum 2024 yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno di sini pada hari Sabtu.
Widodo mengemukakan pernyataan ini terkait dengan langkah-langkah pencegahan yang diambil untuk mencegah kematian petugas pemilu akibat kelelahan.
Pada pemilihan tahun 2019, setidaknya 894 petugas pemilu meninggal dunia, sedangkan 5.175 lainnya jatuh sakit.
Kepala negara menjelaskan bahwa penyelenggaraan pemilihan merupakan tugas yang besar dengan berbagai tantangan kompleks. Lebih dari 204 juta pemilih tersebar di 38 provinsi, 514 kabupaten dan kota, 7.277 kecamatan, dan lebih dari 83 ribu desa.
Acara demokratis ini juga melibatkan 18 partai politik nasional dan enam partai lokal Aceh untuk pemilihan eksekutif, legislatif nasional, dan legislatif daerah.
“Kita tidak bisa membayangkan betapa kompleksnya pemilihan kita,” katanya.
Berita terkait: KPU mendorong wilayah untuk memeriksa kesehatan petugas pemungutan suara
Oleh karena itu, presiden menekankan bahwa acara seperti ini membutuhkan petugas dengan stamina yang tinggi dan mampu bekerja dalam waktu yang lama.
“Ini adalah tugas berat, mulai dari pagi hingga keesokan paginya,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, ia mengingatkan bahwa hari pemungutan suara hanya 45 hari lagi.
“Ini menuntut semua tingkatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari pusat hingga daerah untuk siap menjalankan pemilihan yang jujur, adil, dan dipercaya oleh rakyat,” tegasnya.
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah mendesak lembaga penyelenggara pemilihan, seperti KPU dan Bawaslu, untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan dalam merekrut tim penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan pengawas tempat pemungutan suara (TPS), seperti dengan melakukan verifikasi kesehatan yang ketat.
Berita terkait: Perlu mencegah kelelahan berlebihan di antara petugas pemilihan: Wakil Presiden