Petani Kendalikan Kemerdekaan Pangan, RI Hentikan Impor Beras pada 2025

Jakarta (ANTARA) – Petani Indonesia memegang peran sentral dalam kesuksesan beras nasional di tahun 2025, dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengonfirmasi bahwa tidak ada impor beras yang dilakukan tahun ini berkat kerja keras mereka.

Setelah rapat bersama DPR pada hari Rabu, Sulaiman memuji para pekerja sektor pertanian yang telah menjamin keamanan pangan nasional. "Ini adalah hasil kerja keras petani kita. Saya berterima kasih pada mereka—berkat dedikasi mereka, kami belum mengimpor beras hingga saat ini," ujarnya.

Menteri mencatat bahwa Indonesia mengimpor hingga 4 juta ton beras pada tahun 2024 melalui tiga kali pengiriman berbedah.

Sebaliknya, pasokan domestik tahun ini terbukti cukup, dengan stok beras nasional mencapai 4 juta ton per September—dua kali lipat dari jumlah yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.

Sulaiman menyatakan peningkatan stok ini berkat komitmen petani dalam memenuhi kebutuhan domestik, didukung oleh kebijakan ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto.

"Ini adalah pencapaian bersama. Petani kita adalah tulang punggung dari kesuksesan ini," tambahnya.

Indonesia telah menetapkan target produksi sebesar 32 juta ton untuk tahun 2025.

Badan Pusat Statistik memperkirakan output akan mencapai 31,04 juta ton pada Oktober, sudah melampaui total tahun lalu yang sebanyak 30 juta ton.

Proyeksi internasional bahkan lebih optimis: USDA memprediksi 34,6 juta ton, sementara FAO mengharapkan antara 34 hingga 35 juta ton.

"Proyeksi ini melebihi target kami, dan ini membuktikan kekuatan dan ketahanan petani kita," kata Sulaiman.

Berita terkait: Pemerintah RI terapkan kebijakan pro-petani: Menteri Pertanian

Berita terkait: Pemerintah kolaborasi berdayakan perempuan lewat hidroponik

Penerjemah: Muhammad Harianto, Mecca Yumna
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono

Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Fase Bulan Hari Ini:Penampakan Bulan pada 19 September 2025