Senin, 9 September 2024 – 14:27 WIB
VIVA – Sebuah fakta miris tentang dunia pendidikan secara tak sengaja ditemukan Letnan Kolonel Inf Rinto Wijaya di wilayah tugasnya di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.
Baca Juga :
Puluhan Tentara Bayaran Ukraina Jadi Mayat, Pasukan Rusia Gempur Stetkovka
Jadi baru-baru ini, lulusan Akademi Militer 2004 ARUPADATU itu mendapat laporan terkait adanya anak-anak usia didik yang terpaksa tak dapat melanjutkan pendidikan lagi alias putus sekolah.
Menurut perwira yang kini menjabat Komandan Kodim 0422/Lampung Barat itu, yang tak disangka-sangka jumlah anak yang putus sekolah mencapai puluhan anak.
Baca Juga :
Luar Biasa, Pilot Muda Asal Cianjur Terbangkan Sendirian Pesawat Tempur TNI Seharga 983 Miliar
Kepada VIVA Militer, mantan Komandan Batalyon Infanteri Raider 514/Sabbadha Yudha, Kostrad, TNI Angkatan Darat menuturkan, sampai saat ini saja, Senin 9 September 2024, ia sudah menerima laporan ada lebih dari 65 anak yang terdata putus sekolah.
VIVA Militer: Letkol Inf Rinto Wijaya, Dandim Lampung Barat
Baca Juga :
Misi Pukul Balik Pasukan Ukraina, Jet Pembom Rusia Bombardir Kursk
“Anak yang putus sekolah ini tersebar di semua kecamatan di Lampung Barat, sangat miris,” kata Letkol Inf Rinto Wijaya.
Letkol Inf Rinto Wijaya menuturkan, anak-anak terpaksa tak bisa melanjutkan sekolah karena kondisi keluarganya yang miskin sehingga tak mampu membiayai pendidikan. Seperti untuk biaya pembuatan baju seragam sekolah, membayar uang komite, membayar SPP bulanan dan biaya-biaya lainnya.
“Padahal minat belajar anak-anak ini tinggi. Kasihan sekali harus putus sekolah,” ujar Letkol Inf Rinto Wijaya.
Selama ini anak-anak itu terkesan dibiarkan begitu saja oleh pemerintah setempat, tanpa ada perhatian dan solusi yang baik bagi kelanjutan pendidikan mereka. Terbukti enggak pernah ada pihak Dinas Pendidikan dan Bupati setempat yang datang membantu anak-anak itu.
Jika melihat dari data banyaknya anak yang putus sekolah. Tak mudah rasanya bagi jajaran Kodim Lampung Barat untuk dapat membantu semua anak-anak itu. Karena itulah Letkol Inf Rinto Wijaya mengajak masyarakat bahu mambahu bersama TNI untuk dapat membantu anak-anak itu.
“Untuk mengatasi masalah ini kami membuat program Dandim Mencerdaskan Anak Bangsa, dengan ini harapannya bisa mengetuk hati masyarakat untuk bersama menjadi bapak asuh bagi anak-anak putus sekolah ini,” ujar Letkol Inf Rinto Wijaya.
Halaman Selanjutnya
“Padahal minat belajar anak-anak ini tinggi. Kasihan sekali harus putus sekolah,” ujar Letkol Inf Rinto Wijaya.