Jumat, 15 Agustus 2025 – 13:40 WIB
Jakarta, VIVA – Presiden Prabowo Subianto menyoroti kondisi ekonomi Indonesia yang belum merasa dinikmati oleh seluruh rakyat. Ia menegaskan pentingnya konsistensi dalam menjalankan amanat UUD 1945 agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi.
Baca Juga:
Ini Alasan Puan Pakai Kebaya Hokokai di Sidang Tahunan MPR
Dalam pidato kenegaraan hari ini, Prabowo menekankan Pasal 4 UUD 1945 yang mengamanatkan perekonomian nasional harus berlandaskan demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan dan keadilan.
"Jadi efisiensi ini perintah UUD, tapi ada yang demo lawan efisiensi," ujar Prabowo.
Baca Juga:
Puan Singgung Bisnis Manipulatif di Depan Prabowo: Tambang Ilegal, Narkoba, Judi Online
Ia menambahkan, perekonomian harus berwawasan lingkungan, mandiri, dan menjaga keseimbangan kemajuan nasional. Sayangnya, Prabowo menilai ekonomi Indonesia masih dinikmati segelintir orang karena nilai-nilai UUD 1945 belum sepenuhnya diterapkan.
Presiden Prabowo Subianto di Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2025
Baca Juga:
Prabowo Akui Perilaku Korup Masih Ada di Setiap Institusi Pemerintahan hingga BUMN
"Saudara-saudara, jika kita tidak konsisten menjalankan UUD, maka terjadilah ketimpangan ekonomi. Yang menikmati hanya sedikit orang," tegas Prabowo.
Prabowo menyebut pertumbuhan ekonomi rata-rata 5% selama tujuh tahun terakhir tidak mencerminkan kesejahteraan sebenarnya. Banyak anak kelaparan, petani kesulitan menjual hasil, dan guru belum dihargai.
Meski begitu, ekonomi Indonesia masih tumbuh di atas 5% meski ada konflik global. Tahun 2025, pertumbuhan mencapai 5,12%, dan diprediksi terus meningkat.
"Dalam 299 hari ini, Alhamdulillah kita sudah capai kemajuan signifikan," ujarnya.
Investasi semester I-2025 mencapai Rp942 triliun, naik 13,6% dari tahun lalu, dan menyerap 1,2 juta tenaga kerja.
Halaman Selanjutnya
Ketimpangan ekonomi terlihat dari sulitnya petani menjual hasil, rakyat belum punya rumah layak, hingga keluarga tak mampu berobat.