Jakarta (ANTARA) – Indonesia menekankan pentingnya pertukaran informasi antara negara-negara untuk mengatasi penyelundupan narkoba dalam pertemuan ke-14 ASEAN airport interdiction task force (AAITF).
Pertemuan tersebut digelar secara online pada 12 Desember 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Subdirektorat Kerjasama Regional dan Internasional Badan Narkotika Nasional (BNN), Deputi Bidang Hukum dan Kerjasama, Muhamad Irham Anwar, mengatakan bahwa Indonesia saat ini merupakan negara tujuan yang menjadi pasar narkoba ilegal.
“Io pertemuan ke-14 AAITF adalah bagian dari kerjasama Indonesia dengan negara-negara di kawasan ASEAN untuk pertukaran informasi dalam memperkuat pengawasan bandara terhadap penyelundupan narkoba yang dilakukan oleh sindikat,” kata Anwar, seperti dikutip dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin.
Indonesia berharap bahwa pertemuan berkala yang diadakan oleh AAITF dapat memberikan banyak masukan untuk memperkuat pengawasan dan kerjasama dalam penanganan penyelundupan narkoba lintas batas, tambahnya.
Pertemuan AAITF kedua pada tahun 2024 diadakan secara virtual dan diikuti oleh semua negara anggota ASEAN.
Seperti pertemuan AAITF sebelumnya, pertukaran informasi menjadi agenda utama yang dibahas oleh negara-negara anggota.
Selama pertemuan terakhir, program BNN dan penyusun laporan di Direktorat Interdiksi, Anakri Askari, memberikan rincian tentang perkembangan masalah narkotika di Indonesia.
Di depan delegasi negara anggota, ia menyoroti masalah yang dihadapi Indonesia dalam menangani perdagangan ilegal narkoba, terutama ketika dilakukan melalui jalur udara.
AAITF berfokus pada kegiatan interdiksi di bandara. Ini membahas masalah teknis terkait implementasi operasi untuk membongkar jaringan sindikat narkoba nasional dan internasional yang melakukan penyelundupan menggunakan transportasi udara.
Hak cipta © ANTARA 2024