MOSKOW – Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, terlibat perang kata-kata dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, sementara ketegangan antara kedua negara semakin panas. Medvedev, yang merupakan sekutu Presiden Vladimir Putin, memperingatkan pemimpin AS bahwa Moskow punya kemampuan untuk melancarkan "serangan nuklir kiamat" sebagai opsi terakhir.
Peringatan ini disampaikan setelah Trump meminta Medvedev agar "hati-hati bicaranya".
Trump, lewat unggahan di Truth Social pada Kamis dini hari, mengkritik keras Medvedev—mantan presiden Rusia—setelah Medvedev menyebut ancaman Trump untuk menaikkan tarif ke Rusia dan pembeli minyaknya sebagai "permainan ultimatum" yang mendekatkan perang antara Rusia dan AS.
"Beri tahu Medvedev, mantan presiden Rusia yang gagal yang masih merasa dirinya presiden, untuk hati-hati dengan omongannya. Dia masuk ke wilayah yang sangat berbahaya!" tulis Trump, dalam peringatan keduanya kepada sekutu Putin dalam beberapa minggu terakhir.
Pada 29 Juli, Trump memberi ultimatum bahwa Rusia punya "10 hari dari sekarang" untuk setujui gencatan senjata di Ukraina atau akan kena tarif, termasuk pembeli minyaknya.