Pertanian tidak bisa dipisahkan dari budaya: Menteri Zon

Menteri Kebudayaan dan Ketua Dewan Pimpinan Nasional Serikat Petani Indonesia (HKTI) Fadli Zon menyatakan bahwa masalah pertanian di Indonesia selalu erat kaitannya dengan budaya.

“Faktor tantangan pertanian kita tidak bisa dilepaskan dari masalah budaya sehari-hari. Budaya kita berakar dalam pertanian,” ujar Zon saat pembukaan Sekolah Petani kedua, seperti dikutip dari pernyataannya di sini pada hari Sabtu.

Dia mencatat bahwa dalam setiap tahap penanaman dan panen, berbagai upacara, doa, dan ritual selalu diadakan untuk menghormati Tuhan dan alam yang subur.

Menurut menteri, setiap daerah di seluruh negeri memiliki kearifan lokal yang sangat penting untuk sektor pertanian, mengutip contoh sistem irigasi tradisional yang disebut subak di Bali yang mengelola irigasi untuk pertanian padi.

“Ini adalah praktik terbaik yang sangat penting, karena subak telah menjadi bagian dari kearifan lokal yang diakui oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) sebagai bagian dari warisan dunia,” jelas Zon.

Demikian pula, sektor pangan juga telah diprioritaskan untuk kemajuan budaya berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Untuk itu, dia menyatakan bahwa Kementerian Kebudayaan mendukung program-program pertanian yang terkait dengan budaya, seperti langkah-langkah untuk mendiversifikasi sumber pangan dan mempromosikan makanan lokal.

Dia menjelaskan bahwa diversifikasi sumber pangan lokal mencakup mempromosikan jagung, sagu, sorgum, atau tanaman pangan lainnya di masyarakat.

“Makanan lokal dapat memainkan peran kunci dalam upaya kita untuk mencapai swasembada. Swasembada pangan juga seharusnya dipahami bukan hanya tentang ketersediaan dan kedaulatan, tetapi juga tentang diversifikasi,” tegasnya.

Berita terkait: Melestarikan sistem Subak Bali penting di tengah tantangan: wakil menteri

Berita terkait: Indonesia dorong Tabanan Bali untuk status kota kreatif UNESCO

MEMBACA  Tema Bencana CAPTCHA adalah nyata dan Anda bisa mencobanya sekarang

Translator: M Alatas, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar