Pertamina Geothermal Energy Memperoleh Laba Bersih US$47,49 Juta pada Kuartal I-2024

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melaporkan pendapatan US$103,32 juta pada kuartal I-2024, meningkat jika dibandingkan dengan pendapatan kuartal I-2023 yang sebesar US$102,615 juta.

\”Dan laba bersih sebesar US$47,49 juta, atau meningkat dari laba bersih sebesar US$46,938 juta di periode yang sama tahun 2023,\” kata Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, dalam keterangannya, dikutip Selasa, 7 Mei 2024.

Selain itu, pada kuartal I-2024 PGE juga mampu menjaga margin laba bersih di tingkat yang masih sangat tinggi, yaitu 46 persen. Sekaligus mempertahankan tren profitabilitas yang tinggi, berkat operational excellence yang mendorong efisiensi.

Julfi menyatakan, kinerja kuartal I-2024 menegaskan komitmen PGE sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia, yang beroperasi secara efisien.

PLTP Kamojang yang dioperasikan Pertamina Geothermal Energy (PGE).

\”Kami terus berupaya mengoptimalkan sumber daya di wilayah kerja kami sembari secara konsisten terus berperan aktif dalam pengembangan potensi panas bumi yang merupakan kontribusi penting dalam transisi energi nasional menuju energi bersih,\” ujar Julfi.

Dia memastikan, kenaikan profitabilitas ini didorong oleh peningkatan pendapatan total, penurunan biaya operasional, pendapatan bunga, dan keuntungan dari perubahan nilai tukar valuta asing.

Area operasi panas bumi PGE, PLTP Karaha.

Secara umum, kinerja Perusahaan terutama laba bersih, pendapatan, dan produksi listrik melampaui target yang dipatok dalam RKAP. Di mana, laba bersih kuartal I-2024 PGE lebih tinggi 67,6 persen dari target RKAP yang sebesar US$28,34 juta year to date sampai Maret 2024.

\”Pendapatan perusahaan lebih tinggi 3,64 persen dari target RKAP, seiring produksi uap dan listrik yang mencapai 1,208,436 MWh atau 4,84 persen di atas target untuk kuartal I-2024,\” ujarnya.

Lebih rinci, lanjut Julfi, pertumbuhan pendapatan itu didorong oleh meningkatnya realisasi pendapatan operasi akibat eskalasi harga uap dan harga listrik. \”Serta adanya optimalisasi pembangkitan (load factor) pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP),\” kata Julfi.

MEMBACA  Debat Presiden: Prabowo Berjanji Meningkatkan Kesejahteraan Aparat Negara