Persediaan makanan aman menjelang Hari Raya Idul Fitri: Menteri Effendy

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menjamin ketersediaan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri masih aman.

“Kementerian Perdagangan melaporkan, Insya Allah sudah siap, tidak ada masalah,” ujarnya setelah menghadiri rapat menteri tentang transportasi Idul Fitri di Jakarta pada hari Senin.

Ia mencatat bahwa meskipun terjadi kenaikan harga, ketersediaan pangan masih dianggap aman.

“Memang, terjadi kenaikan (harga). Ini dari beras, cabai, telur, dan daging ayam. Namun, kenaikan tersebut relatif wajar, artinya belum melonjak,” ujarnya.

Khusus untuk beras, pemerintah, melalui Badan Urusan Logistik Nasional (BULOG), akan melakukan operasi pasar untuk membantu masyarakat membeli kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, tegasnya.

“Saat ini, operasi sudah dimulai. Mudah-mudahan, meskipun terjadi kenaikan (harga), itu tidak akan benar-benar mengganggu kegembiraan Idul Fitri,” tambahnya.

Secara terpisah, Kepala BULOG Arief Prasetyo Adi menginformasikan bahwa pemerintah akan mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja.

Impor tersebut dilakukan untuk memenuhi permintaan beras menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Kita lebih memprioritaskan beras produksi dalam negeri. Namun, untuk ketersediaan di BULOG saat ini, berasnya berasal dari luar negeri. Dari Kamboja, (kita akan impor) 22.500 (ton beras),” ungkapnya setelah menghadiri rapat yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta pada hari Senin.

Menurut Adi, lembaganya saat ini sedang mempersiapkan periode panen Maret–April untuk mendukung ketersediaan stok beras di negara ini.

Ia menyatakan optimis bahwa pemerintah akan mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri, termasuk memberikan bantuan kepada keluarga penerima manfaat.

Berita terkait: Indonesia akan mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk Idul Fitri

Berita terkait: Kementerian memerintahkan pemerintah daerah untuk mengendalikan harga pangan

MEMBACA  Menteri Berharap Kerja Sama Tenaga Kerja yang Lebih Kuat dengan Jepang

Penerjemah: Sean Muhamad, Raka Adji
Editor: Tia Mutiasari
Hak cipta © ANTARA 2024