Permintaan Ukraina untuk punya senjata nuklir dan menjadi anggota NATO tampaknya tidak akan dikabulkan. Foto/X
WASHINGTON — Jaminan keamanan untuk Ukraina tidak akan bisa mencakup keanggotaan di NATO atau pengadaan senjata nuklir. Hal tersebut diungkapkan Senator AS Lindsey Graham menanggapi opini yang ditulis mantan pimpinan militer tertinggi Ukraina, Valery Zaluzhny.
Dalam sebuah opini yang dimuat di The Telegraph hari Sabtu, Zaluzhny—yang sekarang jadi duta besar Ukraina untuk Inggris—menulis bahwa “jaminan keamanan yang efektif” bisa saja meliputi keanggotaan NATO, penempatan senjata nuklir di wilayah Ukraina, atau “kehadiran kontingen militer sekutu yang besar yang mampu menghadapi Rusia.”
Melalui postingan di X di keesokan harinya, Graham menulis bahwa usulan yang dijelaskan Zaluzhny itu “jauh melebihi apa yang mungkin dilakukan.”
“Sangat penting di saat kritis seperti ini bahwa setiap analisis harus memenuhi uji kelayakan. Jaminan keamanan yang disebutkan, termasuk masuk ke NATO dan menempatkan senjata nuklir di Ukraina, menurut saya tidak akan berhasil,” tambah Graham.
Ukraina mengajukan lamaran untuk bergabung dengan NATO pada tahun 2022. Sementara itu, sejumlah negara Eropa seperti Inggris dan Prancis telah menyatakan kesiapan untuk mengirim pasukan multinasional ke Ukraina jika gencatan senjata dengan Rusia tercapai.