Perlu Tetap Waspada terhadap Inflasi Menjelang Ramadan: BPS

Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyoroti perlunya tetap waspada terhadap inflasi harga komoditas pangan, terutama beras, menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri. “Kita harus waspada terhadap inflasi. Selama Ramadan, harga biasanya meningkat. Secara umum, data historis selalu menunjukkan bahwa inflasi selalu terjadi selama Ramadan,” kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, di sini pada hari Senin.

Dia menyampaikan pernyataan tersebut dalam Rapat Koordinasi Pasokan Pangan dan Keamanan Harga Menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Widyasanti mencatat bahwa beberapa tahun lalu, beras bukanlah penyumbang terbesar terhadap inflasi dibandingkan dengan komoditas lainnya.

Dia mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir, komoditas yang paling banyak berkontribusi terhadap inflasi menjelang Ramadan adalah daging ayam ras, telur ayam ras, dan daging sapi. Namun, pada bulan Maret, beras termasuk dalam komoditas yang paling banyak berkontribusi terhadap inflasi bulanan.

Menurut catatan BPS, tingkat inflasi pada bulan Februari sebesar 0,37 persen (bulan ke bulan), dengan inflasi pangan yang fluktuatif mencapai 1,53 persen, yang memiliki kontribusi lebih tinggi (0,25 persen) dibandingkan dengan komponen lain.

“Beberapa komoditas pangan yang menyebabkan inflasi pada bulan Februari 2024 adalah cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, yang juga mendorong inflasi pada bulan Februari 2024, dan kita perlu waspada terhadap inflasi pada bulan Maret dan April,” katanya.

Sementara itu, dia mencatat bahwa selama Ramadan, sektor transportasi, terutama transportasi udara, biasanya menjadi penyumbang inflasi tertinggi. Widyasanti memprediksi produksi beras akan mulai meningkat pada bulan Maret dan mencapai puncaknya pada bulan April. Selain itu, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur diprediksi akan menjadi produsen terbesar dalam musim panen 2024.

MEMBACA  Mengapa Meghan Markle Dibenci Anggota Kerajaan Inggris?

Dengan peningkatan produksi, inflasi diharapkan dapat terkendali. “Kita harus mengantisipasi inflasi di Idul Fitri tahun ini. Semoga tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan tahun lalu,” katanya.