Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Sugiono menekankan pentingnya diskusi mengenai masa depan misi penjaga perdamaian PBB yang adaptif untuk menghadapi situasi yang terus berkembang di lapangan.
Indonesia, yang telah berkontribusi pada misi-misi PBB sejak tahun 1957, saat ini menempati peringkat kelima sebagai negara pengirim pasukan terbesar untuk Misi Penjaga Perdamaian PBB, dengan 2.753 pasukan tersebar di delapan misi, katanya.
“Suatu komitmen yang saya yakin akan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan, sejalan dengan Konstitusi kami dan visi strategis pemerintah,” katanya saat pertemuan persiapan Menteri Penjaga Perdamaian PBB di Pusat Misi Penjaga Perdamaian TNI, Sentul, pada hari Selasa.
Selanjutnya, ia menekankan pentingnya menghormati prinsip dasar Misi Penjaga Perdamaian PBB. Untuk itu, ia menegaskan perlunya mengidentifikasi kemampuan yang diperlukan.
Ia mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian memerlukan sumber daya dan dukungan yang memadai, termasuk personel yang terlatih dengan baik, teknologi terbaru, dan sumber daya keuangan.
“Kepada semua putra dan putri bangsa yang menjawab panggilan untuk bertugas dalam misi penjaga perdamaian PBB, Anda adalah bukti nyata komitmen Indonesia untuk secara aktif menjaga perdamaian, ketertiban, dan stabilitas internasional, sebagaimana yang diamanatkan oleh Konstitusi kami,” katanya.
Selain kontribusi pasukan, katanya, Indonesia telah aktif berpartisipasi dalam diskusi terkait Misi Penjaga Perdamaian PBB dalam forum-forum multilateral.
Indonesia juga telah ikut dalam perumusan Action for Peacekeeping (A4P), yang saat ini merupakan dokumen utama untuk memajukan misi penjaga perdamaian dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan mandat, tambahnya.
Pertemuan persiapan “Masa Depan Penjaga Perdamaian PBB” akan berlangsung selama dua hari dan mencakup lima sesi diskusi panel mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh penjaga perdamaian PBB di tengah tantangan keamanan internasional yang semakin kompleks.
Pertemuan ini juga bertujuan untuk merumuskan masukan yang akan disampaikan pada Pertemuan Menteri Penjaga Perdamaian PBB di Berlin, Jerman, pada 13–14 Mei 2025.
Berita terkait: Prabowo menegaskan dukungan Indonesia terhadap misi penjaga perdamaian PBB
Berita terkait: Indonesia termasuk kontributor terbesar untuk misi penjaga perdamaian PBB: polisi
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan, Yashinta Difa
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025