Sabtu, 14 Juni 2025 – 01:38 WIB
Jakarta, VIVA — Kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto menaikkan gaji hakim junior hingga 280% dianggap sebagai langkah maju. Langkah ini bertujuan memperbaiki dasar keadilan dari level terbawah.
Baca Juga:
Para Hakim Dilarang Pergi ke Diskotek, Ketua MA: Silakan Aja, tapi…
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an, menyatakan kebijakan ini sangat strategis dan manusiawi, khususnya buat hakim muda di daerah.
“Presiden Prabowo paham bahwa wajah keadilan di Indonesia tak hanya ditentukan oleh gedung megah di kota besar, tapi juga integritas dan kesejahteraan hakim muda di pelosok,” kata Ali Rif’an, dikutip Sabtu, 14 Juni 2025.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Naikkan Gaji Hakim, Ketua MA: Tak Ada Toleransi Seluruh Pelanggaran Transaksional
Ali menjelaskan, beban hakim muda sangat berat. Mereka harus memutus perkara bernilai miliaran hingga triliun rupiah, sementara hidupnya jauh dari layak. Banyak yang ditempatkan di daerah terpencil dengan fasilitas minim, tapi tetap dituntut menjaga integritas.
“Kenaikan gaji 280% bukan angka fantastis, tapi bentuk keadilan struktural yang selama ini terabaikan,” jelas Ali.
Presiden Prabowo Subianto di acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)
Foto: VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Ali menambahkan, banyak hakim muda bekerja dengan dedikasi tinggi meski menghadapi tekanan sosial, lokasi terisolir, dan sarana terbatas.
“Dengan penghasilan tak memadai, mereka rentan godaan. Memberi hidup layak adalah cara negara jaga integritas hukum,” ujarnya.
Menurut Ali, perhatian Prabowo pada hakim muda adalah langkah penting reformasi hukum yang fokus pada perbaikan di level dasar.
“Kita sering bicara reformasi hukum dari aspek struktural, tapi lupa bahwa ada manusia, hakim muda, yang jadi garda depan penegakan hukum. Mereka butuh dukungan nyata,” lanjutnya.
Prabowo dalam pidatonya menyatakan harapan rakyat kecil ada di tangan hakim yang adil. Pernyataan ini menunjukkan keberpihakan pada keadilan yang nyata.
“Presiden tak hanya bangun sistem hukum kuat, tapi juga SDM peradilan bermartabat. Hakim muda adalah investasi masa depan keadilan,” jelas Ali.
Tapi, ia tekankan reformasi tak berhenti pada kesejahteraan. “Kenaikan gaji harus dibarengi penguatan pengawasan, pendidikan berkelanjutan, dan budaya integritas. Kita ingin pengadilan yang tak hanya bersih, tapi juga berani dan berempati.”
Di sisi lain, kenaikan gaji harus bikin kinerja hakim lebih profesional dan hindari praktik korupsi. Dengan begitu, citra peradilan di Indonesia bisa lebih positif.
“Kenaikan gaji harus benar-benar tingkatkan profesionalisme hakim dan jauhkan dari korupsi, agar citra peradilan makin baik,” kata Ali.
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut, Ali bilang perhatian Prabowo terhadap kelompok hakim muda sebagai cara penting dari arah reformasi hukum yang berorientasi pada pembenahan di lapisan paling dasar.