Perjalanan ke China menjadi tren berkat kebijakan visa dan pajak yang ditingkatkan.

Beijing (ANTARA) – Kebijakan visa dan pengembalian pajak yang dioptimalkan oleh China telah meningkatkan pariwisata masuk, membuat “Perjalanan China” menjadi topik yang sedang tren di seluruh dunia, kata pejabat. Berbicara dalam episode terbaru China Economic Roundtable, sebuah acara obrolan all-media yang diselenggarakan oleh Xinhua News Agency, Liu Jia, seorang pejabat dengan Administrasi Imigrasi Nasional, menyoroti bahwa kebijakan bebas visa yang diperbarui telah menghapus prosedur dan mengurangi beban waktu dan keuangan bagi wisatawan asing, sehingga memudahkan untuk mengunjungi China. China telah memperkenalkan sejumlah kebijakan untuk memfasilitasi perjalanan masuk sejak 2023. Langkah-langkah utama yang diambil termasuk memperluas pembebasan visa timbal balik, memberikan akses bebas visa satu arah, dan memperpanjang masa tinggal bebas visa untuk wisatawan internasional. Sampai saat ini, China telah menjalin pembebasan visa timbal balik komprehensif dengan 29 negara, menerapkan kebijakan bebas visa satu arah untuk 38 negara, dan menawarkan masuk bebas visa transit kepada wisatawan dari 54 negara, termasuk Britania Raya, Amerika Serikat, dan Kanada. Skema pengembalian pajak untuk wisatawan internasional juga telah dioptimalkan. Pembeli asing sekarang dapat langsung mengklaim pengembalian pajak di toko bebas bea. Selain itu, China telah menurunkan ambang batas pembelian minimum untuk pengembalian, meningkatkan batas pengembalian uang tunai, dan memperluas jangkauan produk yang tersedia. Berbicara dalam sesi roundtable, Shi Zeyi, seorang pejabat dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, menyatakan bahwa dengan peningkatan yang berkelanjutan dalam kebijakan visa, pembayaran, dan pajak, “Perjalanan China” telah menunjukkan momentum pemulihan yang kuat dan prospek pertumbuhan yang luas. Tahun lalu, China mencatat 132 juta perjalanan masuk, dengan total pengeluaran pariwisata mencapai US$94,2 miliar, pulih menjadi 97,2 persen dan 93,5 persen dari level 2019, menurut Shi. Liu mencatat bahwa gelombang kunjungan wisatawan asing telah mendorong konsumsi di sektor-sektor seperti perhotelan, ritel, dan layanan budaya, berkontribusi pada pertumbuhan perdagangan jasa dan menarik investasi asing. Kebijakan yang diperbarui ini mencerminkan komitmen China untuk lebih membuka diri, kata Liu, menambahkan bahwa hal itu dapat membantu memperkuat pemahaman budaya yang lebih dalam antara China dan komunitas internasional, menghilangkan stereotip yang dipegang oleh beberapa negara. “Pengalaman langsung dapat membantu menghilangkan ketidaktahuan dan prasangka, memungkinkan dunia untuk melihat, merasakan, dan mengakui China yang terbuka, inklusif, makmur, stabil, dan aman,” ujar Liu. Reporter: Xinhua Editor: Bayu Prasetyo Copyright © ANTARA 2025

MEMBACA  Merayakan 40 Tahun Pekan Teraneh dan Paling Kutu Buku dalam Sejarah Film