Sebelum tim Persebaya berangkat ke Solo untuk menghadapi Persis pada pekan ke-22 Liga 1, mereka tentu sudah tahu bahwa hanya kemenangan yang akan menyelematkannya dari ancaman terlempar dari tiga besar. Pasalnya, Persebaya waktu itu berada di urutan ketiga dan hanya unggul satu poin dari tim peringkat keempat Dewa United.
Namun Persebaya gagal memenuhi syarat itu. Bajol Ijo menyerah 2-1 dari Persis sekaligus kekalahan kelima dalam enam pertandingan terakhir. Mereka hanya mampu meraih satu poin dalam enam laga.
Dewa United yang bertandingan melawan Persija sehari setelah kekalahan Persebaya meraih kemenangan. Persebaya pun benar-benar terlempar dari tiga besar klasemen sementara Liga 1 di pekan ke-22.
Persebaya menduduki urutan keempat klasemen sementara. Poin mereka selisih satu poin dengan tim peringkat ketiga Persija dan dua poin dengan Dewa United di posisi kedua.
Tim kebanggan warga Surabaya ini kehilangan posisi puncak sejak kalah dari Bali United di penghujung putaran pertama Liga 1 atau pekan ke-17. Sejak saat itu, Persebaya kesulitan merebutnya kembali. Tekanan pun kian besar terhadap tim.
CEO Persebaya marah terhadap pemain usai kalah dari Barito Putera. Bonek-Bonita menggeruduk tim Persebaya saat bermain imbang 1-1 melawan Persita di Stadion Gelora Bung Tomo. Dan yang terbaru, manajemen klub mengultimatum pelatih Persebaya Paul Munster usai kalah dari Persis.
Manajemen akan menentukan nasib Munster dalam dua laga berikutnya yakni melawan PSBS Biak dan Dewa United. Dan jika tak segera bangkit, Persebaya juga bisa kehilangan peluang bersaing dalam perebutan gelar juara musim ini.
Bojan Hodak Sebut Lawan PSIS Tingkat Kesulitannya Berlipat Ganda Persib Bandung akan menghadapi tuan rumah PSIS Semarang dalam laga lanjutan Liga 1 2024/2025.