Perempuan Korban Kekerasan Paling Sering: Kementerian PPPA

Deputi perlindungan khusus anak di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), Nahar, mengatakan bahwa data menunjukkan bahwa korban kekerasan secara dominan adalah perempuan.

\”Dari data SIMPONI PPA (Sistem Informasi Online untuk Perlindungan Perempuan dan Anak) dalam lima tahun terakhir sejak 2019, disebutkan bahwa korban kekerasan didominasi oleh perempuan,\” katanya di sini pada hari Jumat.

Berdasarkan data tersebut, kementerian menerima 12.558 laporan kekerasan dalam periode Januari hingga Juli 2024.

Dari total korban, jumlah korban laki-laki sebanyak 2.701 dan korban perempuan sebanyak 10.903.

Dari korban perempuan, kelompok terbesar terdiri dari anak perempuan berusia 13-17 tahun, yang menyumbang 40,1 persen dari total.

Berdasarkan data SIMPONI PPA, kasus yang paling sering dilaporkan adalah kekerasan seksual, kata Nahar.

Kementerian memperkirakan bahwa jumlah laporan bisa meningkat lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

\”Jadi, total kasus kekerasan sejak 2019 menunjukkan bahwa ada lebih banyak anak perempuan daripada anak laki-laki. Angka terus meningkat. Misalnya, terjadi peningkatan dari 11 ribu kasus pada tahun 2019 menjadi 18 ribu kasus pada tahun 2023. Mayoritas korban adalah anak perempuan,\” kata Nahar.

Ia mengatakan bahwa hal ini terjadi karena anak perempuan lebih rentan terhadap kekerasan dibandingkan dengan anak laki-laki.

Selain itu, pendidikan anak perempuan sering membuat mereka kurang mungkin untuk melawan, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap kekerasan, terutama kekerasan seksual.

\”Karena anak perempuan lebih rentan daripada anak laki-laki. Jika anak laki-laki bisa menolak atau melawan, sementara anak perempuan relatif patuh terhadap keinginan pelaku,\” jelasnya.

Berita terkait: 26,58% anak perempuan berusia 13-17 tahun mengalami kekerasan dalam setahun terakhir: Survei

Berita terkait: Anak perempuan membutuhkan edukasi kesehatan reproduksi untuk mencegah kekerasan seksual

MEMBACA  Upaya emisi net-nol harus sejalan dengan SDGs: Wakil Presiden Amin

Berita terkait: Ibu harus meningkatkan kesadaran tentang kekerasan seksual terhadap anak perempuan

Penerjemah: Anita Permata Dewi, Katriana
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024