Manokwari, Papua Barat (ANTARA) – Seorang pejabat pendidikan Indonesia menekankan pentingnya memperkuat ekosistem pendidikan anak usia dini (PAUD), dan menyebutnya sebagai fondasi kunci untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq mengatakan dalam kampanye “Anak Indonesia Hebat” (AIH) di Manokwari, Papua Barat, pada Selasa bahwa anak-anak harus tumbuh dalam lingkungan yang mendukung dan menstimulasi.
“Kampanye AIH adalah usaha bersama untuk memastikan setiap anak menerima hak dasar mereka untuk pendidikan yang berkualitas, dimulai dari pendidikan anak usia dini,” ujarnya.
Dia mengatakan Manokwari dipilih sebagai titik fokus di Indonesia timur karena tantangan geografis dan kesenjangan yang masih ada dalam akses pendidikan.
Haq menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memastikan akses yang merata dan pendidikan berkualitas sejak usia dini. Dia menekankan bahwa gerakan AIH harus diwujudkan menjadi tindakan nyata, bukan hanya sekedar slogan.
“Pendidikan anak usia dini bukan hanya tanggung jawab guru, tapi sebuah kolaborasi antara pemerintah, orang tua, dan sektor swasta. Ini harus menjadi gerakan nyata untuk menumbuhkan generasi yang unggul,” tukasnya.
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Nia Nurhasanah menjelaskan bahwa kampanye ini menggunakan pendekatan holistik, menggabungkan dukungan fisik dengan peningkatan kapasitas untuk guru dan orang tua.
Anak-anak ditawarkan area bermain yang menampilkan permainan tradisional dan olahraga, sementara orang tua dan guru mengikuti lokakarya tentang pengasuhan anak, pola asuh, dan literasi keuangan.
Acara di Manokwari itu juga membagikan fasilitas dan alat pembelajaran kepada lembaga-lembaga PAUD.
Bupati Manokwari Hermus Indou menyambut baik inisiatif ini. Dia mengatakan ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat untuk mengembangkan sumber daya manusia di Papua.
Berita terkait: Pemerintah RI serukan dukungan lebih luas untuk perkuat pendidikan dini
Berita terkait: Pemerintah alokasikan Rp5,1 triliun untuk PAUD pada 2026
Penerjemah: Ali, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025