Perayaan Idul Fitri memperkuat ikatan di tengah keragaman agama: Gubernur Papua Barat

Manokwari (ANTARA) – Plt. Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere, menyatakan bahwa perayaan Idul Fitri 1445 H menunjukkan ikatan persahabatan yang kuat di antara komunitas agama yang beragam di provinsi tersebut.

“Semangat Idul Fitri tentu memperkuat persatuan dan kesatuan dari semua komponen bangsa,” kata Temongmere setelah bergabung dalam salat Idul Fitri di lapangan Komando Daerah Militer Manokwari pada hari Rabu.

Menurutnya, TNI dan Polri, serta seluruh anggota masyarakat Papua Barat, mendukung situasi keamanan regional yang kondusif mulai dari awal Ramadhan hingga pelaksanaan salat Idul Fitri.

Atmosfir yang kondusif mencerminkan harmoni dan toleransi komunitas agama, yang telah terjaga sejak zaman dahulu dan akan menjadi modal utama untuk menjadikan Papua Barat lebih damai di masa depan.

“Kita bisa melihat bahwa pada malam takbiran, orang-orang dari agama lain juga ikut berpartisipasi dalam menjaga keamanan,” tegas Temongmere.

Gubernur memberikan pujian kepada Komite Hari Raya Islam (PHBI) di tingkat provinsi dan kabupaten di Papua Barat karena telah menyiapkan beberapa lokasi dengan imam-imam dan khatib-khatib untuk kelancaran pelaksanaan salat Idul Fitri.

Hari kemenangan, yang dirayakan setelah berpuasa selama satu bulan, harus dijalani oleh umat Muslim dengan menjunjung sikap dan tindakan baik dalam kehidupan sosial di masa depan.

“Dengan berakhirnya bulan suci Ramadhan, umat Muslim tetap bersemangat untuk peduli terhadap keragaman,” ujar Temongmere.

Sementara itu, khatib salat Idul Fitri di lapangan Manokwari, Burhanuddin Ibnu, mengatakan bahwa perayaan ini adalah momen untuk memperkuat hubungan antara semua komponen bangsa, yang sempat renggang akibat perbedaan pilihan dalam Pemilu 2024.

Umat Muslim diharapkan terus menyebarkan pesan perdamaian untuk memperkuat persatuan dan kesatuan nasional di tengah keragaman sehingga kemajuan globalisasi tidak menimbulkan perpecahan.

MEMBACA  Gubernur Oregon Menandatangani Undang-Undang Hak Memperbaiki yang Melarang ‘Pasangan Bagian’

“Islam tidak memandang siapa kita atau dari mana asal kita. Kita semua sama di hadapan Allah, jadi mari berbuat baik satu sama lain,” tambah Ibnu.

Berita terkait: Pelni menyediakan 100 tiket gratis untuk pemudik di Papua Barat

Penerjemah: Farnsiskus Salu Weking, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Bayu Prasetyo
Hak cipta © ANTARA 2024