Seiring masuknya usia ke-57, Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) semakin memainkan peran penting di tengah dinamika global yang terus berlangsung.
Peran penting ini, menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, tercermin dalam upaya yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN untuk bersama-sama menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional di tengah ketidakpastian global.
Lebih lanjut, kawasan ini dianggap relatif stabil, mengingat pertumbuhan ekonominya yang kuat mencapai 4,5 persen, lebih tinggi dari rerata global.
Sementara itu, dengan kawasan ASEAN yang berkembang menjadi pusat inovasi teknologi dan perdagangan global, diharapkan juga dapat mencatat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih signifikan, menurut perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF).
Namun, Marsudi, dalam pidatonya pada acara peringatan ulang tahun ke-57 ASEAN di sini pada Kamis, menyoroti situasi geopolitik yang semakin kompleks.
Hal ini menunjukkan adanya masalah yang lebih serius, seperti defisit kepercayaan antar negara, paradigma nol-sum, erosi multilateralisme, dan kurangnya penghormatan terhadap hukum internasional.
Untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, tiga tujuan penting perlu terus dikejar, katanya.
Tujuan pertama adalah menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang sesuai dengan tujuannya, yang akan memastikan bahwa masyarakat ASEAN tetap menjadi fokus tujuan pembangunan di kawasan.
Untuk mewujudkan hal ini, akan diperlukan bagi ASEAN untuk menegaskan komitmennya untuk memajukan dan melindungi hak asasi manusia.
Mekanisme penanganan masalah hak asasi manusia di ASEAN harus mengikuti tantangan hak asasi manusia yang semakin meningkat, terutama dalam merespons meningkatnya kasus perdagangan orang di kawasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang serius di Gaza, Palestina.
Tujuan kedua adalah menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang sesuai dengan tantangan sehingga dapat merespons masalah yang ada.
Untuk mengatasi tantangan, Visi Komunitas ASEAN 2045 harus mencakup rencana strategis yang berorientasi tindakan.
Mekanisme regional harus diperkuat, khususnya untuk arsitektur kesehatan, keamanan pangan dan energi, stabilitas keuangan, dan transformasi digital.
\”Hanya dengan cara ini, kita dapat memastikan kawasan kita menjadi pusat pertumbuhan,\” kata Marsudi.
Sementara itu, tujuan ketiga adalah menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang sesuai dengan kebesaran. Inklusivitas dan budaya kolaborasi adalah kunci untuk mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.
Maka dari itu, ASEAN perlu terus memasukkan paradigma ini di luar ASEAN, melalui Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP).
Berita terkait: ASEAN menjaga kesatuan, keberadaan di tengah tantangan global
ASEAN yang terhubung dan tangguh
Sesuai dengan Marsudi, yang menekankan pentingnya paradigma kolaborasi, Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn juga menekankan pentingnya persatuan dan kerjasama untuk meningkatkan konektivitas dan ketahanan di kawasan.
Semua ini dapat membantu mewujudkan ASEAN yang semakin terhubung dan tangguh, sesuai dengan tema perayaan ulang tahun ke-57 dari kelompok ini tahun ini.
Menggarisbawahi komitmen ASEAN untuk memajukan integrasi regional, kerjasama, dan interkoneksi, sekretaris jenderal menekankan tiga poin kunci yang saat ini menjadi fokusnya.
Poin pertama adalah bahwa ASEAN harus terus memegang prinsip regionalisme terbuka, memastikan netralitas dan kesatuan, serta menjaga keterbukaan pasar untuk perdagangan dan investasi.
Katanya bahwa keterlibatan negara-negara ASEAN di tingkat global sangat penting untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.
Selain itu, ASEAN perlu mempertahankan tatanan regional yang terbuka, inklusif, dan berdasarkan aturan untuk meningkatkan kemajuan dalam lanskap internasional yang dinamis.
Poin kedua yang penting adalah bahwa ASEAN harus membuka semua potensi yang mendorong pertumbuhan baru untuk mendiversifikasi ekonomi dan meningkatkan ketahanan.
Karenanya, negara-negara ASEAN perlu memanfaatkan ekonomi digital dan dinamika populasi muda yang mahir dalam teknologi, dan adopsi teknologi inovatif harus terus dikejar.
Penting untuk melaksanakan inisiatif digitalisasi yang efektif, termasuk kerangka ekonomi digital ASEAN, negosiasi tentangnya ditargetkan selesai tahun depan.
Sekretaris jenderal berharap bahwa kesepakatan inovatif tersebut akan memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ekonomi digital di kawasan ASEAN, menjembatani kesenjangan digital regional, meningkatkan produktivitas dan daya saing, dan akhirnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh kawasan.
Poin penting ketiga adalah memastikan implementasi pilar rakyat ASEAN dengan menjadikan rakyat sebagai motivasi utama untuk integrasi regional, kata sekretaris jenderal.
\”Hal ini untuk memastikan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan masyarakat kita,\” tambahnya.
Perayaan ulang tahun ke-57 ASEAN di Sekretariat ASEAN di Jakarta pada Kamis mengangkat tema komunitas ASEAN yang terhubung dan tangguh.
Perayaan ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal Hourn ASEAN, Menteri Marsudi, dan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Laos, Saleumxay Kommasith.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono, serta duta besar dari beberapa negara.
Acara tersebut juga memberikan penghargaan kepada Menteri Marsudi atas sepuluh tahun dedikasinya kepada Indonesia sebagai menteri luar negeri, dan dukungannya terhadap ASEAN, terutama Sekretariat ASEAN.
Selama perayaan, Indonesia juga menyajikan batik kolaboratif dari Indonesia untuk ASEAN dengan motif batik yang terinspirasi oleh keberagaman bunga yang tumbuh di negara-negara ASEAN.
Batik kolaboratif tersebut melambangkan harapan, kebijaksanaan, dan solidaritas, serta sinergi antara negara-negara di Asia Tenggara.
Berita terkait: Komunitas ASEAN harus merasakan manfaat langsung dari transformasi digital
Berita terkait: Jokowi ajak ASEAN-PBB bersatu tindak atasi tantangan global
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2024