Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ngumumin bahwa pemerintah hampir selesaikan penyerapan gula petani. Total anggaran yang dialokasikan lewat BUMN Danantara sekitar Rp 1,5 triliun.
"Hanya tinggal sekitar 16 ribu ton yang belum dibeli. Jumat lalu, Presiden perintahkan pembelian segera," kata Amran kepada wartawan pada Senin setelah Rapat Koordinasi Hilirisasi Komoditas Perkebunan Prioritas bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan kepala daerah se-Indonesia di Jakarta.
Amran jelaskan bahwa model penyerapan ini melibatkan perputaran dana Rp 1,5 triliun untuk beli gula dari petani, jual ke pasar, lalu gunakan hasilnya untuk beli gula lagi.
"Mekanisme ini pastikan penyerapan gula optimal, jaga harga stabil, dan jamin akses pasar serta untung lebih baik buat petani – semua untuk dukung stabilitas pangan nasional," ujarnya.
"Intinya kami putar dana. Kami beli gula dengan Rp 1,5 triliun, jual di pasar, lalu uangnya dipakai untuk pembelian lagi."
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono laporkan bahwa pemerintah sudah serap 40.000 ton gula dari petani setelah ada suntikan modal dari Danantara Indonesia.
"Kami terima dana Rp 1,5 triliun, dan sudah dipakai untuk beli gula dari petani – sekitar 40.000 ton sejauh ini. Prosesnya bertahap," kata Sudaryono usai rapat terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta pada Kamis, 11 September.
Pemerintah berkomitmen hanya beli gula yang tidak bisa diserap pasar. Pendekatan ini mirip peran Bulog yang beli surplus beras dari petani.
Inisiatif penyerapan ini bertujuan jaga kesejahteraan petani sambil pertahankan stabilitas harga gula di pasar domestik.
Sudaryono tekankan bahwa dana Rp 1,5 triliun tidak harus habis dipakai. Tapi, kalau penyerapan pasar masih rendah dan anggarannya habis, tambahan dana bisa diajukan.
"Untuk sekarang, dananya masih ada. Kami belum habiskan semuanya," tambahnya.
Dana Rp 1,5 triliun ini dikucurkan oleh PT Danantara Asset Management (Persero) dalam bentuk pinjaman pemegang saham. Pembelian gulanya dilakukan oleh BUMN pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (ID FOOD).
ID FOOD ditugaskan untuk menyerap produksi gula petani tebu dari pabrik gula PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan juga dari fasilitas pengolahan miliknya sendiri.
Program penyerapan tertarget ini hanya fokus pada produk petani tebu, sebagai stimulus untuk bantu pemerintah stabilkan harga gula dari hulu ke hilir.
Inisiatif ini juga dimaksudkan untuk cegah kebocoran gula rafinasi ke pasar konsumen, yang bisa ningkatkan beban logistik dan pembiayaan.
Berita terkait: ID FOOD steps in to rescue sugar market with major capital injection
Penerjemah: Harianto, Azis Kurmala
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025