Penyelidikan BKSDA Cirebon tentang penampakan macan tutul di desa Jawa Barat

Pusat Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cirebon bergerak cepat setelah menerima laporan tentang penampakan seekor macan tutul di Desa Gunungmanik, Kecamatan Kuningan, Jawa Barat, untuk mencegah konflik antara penduduk dan hewan liar.

“Pada Selasa malam (9 Juli 2024), kami menerima laporan tentang penampakan macan tutul di Desa Gunungmanik,” kata Selamet Priambodo, kepala BKSDA Cirebon.

BKSDA segera melakukan penyelidikan dan memeriksa jejak kaki serta rekaman video hewan tersebut. Bukti tersebut menunjukkan bahwa hewan tersebut berkelana di dekat desa.

“Berdasarkan informasi dan bukti visual, memang terdapat jejak macan tutul dan penampakan hewan tersebut yang terkonfirmasi,” katanya.

Untuk memastikan keselamatan baik macan tutul maupun masyarakat, BKSDA mengambil beberapa tindakan preventif.

Mereka berkoordinasi dengan kepala desa Gunungmanik dan polisi setempat untuk mengimbau warga agar meminimalkan kegiatan di luar ruangan pada malam hari.

“Kami siap siaga bersama polisi, TNI (Tentara Nasional Indonesia), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kami dilengkapi dengan petasan untuk mengusir macan tutul jika muncul kembali,” informasi Priambodo.

Ia menambahkan bahwa BKSDA akan menggunakan perangkap kandang dan panah bius, jika terdapat penampakan macan tutul lebih lanjut.

“Sementara kami belum melihat macan tutul di Gunungmanik sejak laporan awal. Namun, penduduk Selajambe (kecamatan), Kuningan, melaporkan penampakan di tiga lokasi berbeda. Kami akan menyelidiki laporan-laporan tersebut juga,” katanya.

Sementara itu, Juhari, kepala desa Gunungmanik, mengatakan bahwa macan tutul mengejar dua warga dan mendekati area permukiman pada hari Selasa.

Sebagai tindakan pencegahan, BKSDA Jawa Barat melacak jejak macan tutul dan memberikan petasan kepada warga untuk mengusirnya.

“Kami melakukan patroli untuk memastikan keselamatan warga. Kami khawatir karena macan tutul tampak semakin mendekat ke rumah-rumah,” tambah Jauhari.

MEMBACA  Lampung akan melepas 525.000 benih ikan di perairan umum

Berita terkait: BKSDA Aceh yakin masyarakat dapat berbagi ruang dengan satwa liar Berita terkait: Pemerintah Aceh diminta mencari solusi konflik manusia-satwa liar

Translator: Aditya Eko Sigit Wicaksono Editor: Rahmad Nasution Copyright © ANTARA 2024