Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan bahwa acara lari skala besar terbukti efektif untuk mendongkrak kinerja pariwisata dan memacu ekonomi lokal.
Salah satu contoh terbaru, ujarnya, adalah Pocari Sweat Run 2025 yang diadakan di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari Minggu.
“Ini acara yang luar biasa. Dalam dua hari, hotel-hotel penuh, penerbangan penuh, dan UMKM bergerak. Ini momen bagus untuk mendorong pariwisata dan menggerakkan ekonomi NTB,” kata dia dalam pernyataan pers kementerian.
Setelah memberangkatkan kategori 10K di Pocari Sweat Run Lombok 2025, Menteri Wardhana mengungkapkan bahwa sekitar sembilan ribu pelari dari seluruh Indonesia berpartisipasi dalam acara ini.
Kompetisi lari ini menampilkan rute yang melewati pemandangan alam Mandalika dan desa-desa yang kaya akan budaya.
“Ini acara hebat dan seharusnya diadakan setiap tahun,” tambahnya, menyampaikan harapan agar acara ini menjadi agenda tahunan.
Pocari Sweat Run Lombok 2025 menawarkan empat kategori lomba: putaran 4,3 kilometer mengelilingi Sirkuit Internasional Mandalika, 10K, half marathon 21K, dan marathon penuh 42K.
Setelah 12 tahun diadakan di daerah lain, ini pertama kalinya Pocari Sweat Run diselenggarakan di Mandalika, dengan fokus baru pada wisata olahraga.
Presiden Direktur InJourney Maya Watono berkomentar bahwa meskipun Sirkuit Mandalika dikenal untuk olahraga motor, menggunakannya untuk acara lari sesuai dengan inti “sportainment”-nya.
“Rantai ekonomi menjadi lebih hidup, dan kita tahu acara ini menjadi katalis untuk pertumbuhan ekonomi daerah dan tentu saja pariwisata. Semoga ini menjadi tahunan, bahkan internasional, sehingga kita bisa menarik lebih banyak wisatawan mancanegara,” harap Watono.
Berita terkait: Peningkatan infrastruktur Sirkuit Mandalika berlangsung untuk MotoGP 2025
Berita terkait: Sirkuit Mandalika akan menjadi tuan rumah empat balapan global di 2025
Berita terkait: Sirkuit Mandalika akan menjadi tuan rumah GT World Challenge Asia pada Mei 2025
Penerjemah: Pamela, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025