Penyelarasan Menu MBG dengan Selera Anak untuk Tingkatkan Konsumsi

Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi IX DPR Felly Estelita Runtuwene menyerukan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan bahwa makanan yang disediakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) disesuikan dengan selera anak-anak di sekolah agar tidak terbuang sia-sia.

Menurut Felly, seperti dikutip hari Jumat, penyesuaian menu sangat penting untuk memastikan makanan dihabiskan sepenuhnya oleh murid-murid.

“Ini catatan penting. Kita harus evaluasi dari waktu ke waktu berapa banyak makanan yang tidak dimakan. Program jangan sampai tidak efektif hanya karena menunya tidak sesuai dengan selera anak-anak di daerah tertentu,” ujarnya usai memeriksa dapur MBG di Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Plawa di Denpasar, Bali.

Felly juga menekankan pentingnya pelaksanaan yang baik dari Program MBG sebagai instrumen kunci pemerintah dalam menururnkan angka stunting di Indonesia.

“Kita tidak boleh berhenti disitu. Dengan Program MBG, tujuannya adalah mencapai zero stunting, jadi program harus dimaksimalkan untuk mencapai target tersebut,” katanya.

Dia lebih lanjut menekankan bahwa kesuksesan program tidak hanya akan meningkatkan kesehatan anak tetapi juga menciptakan efek berganda bagi ekonomi lokal, khususnya bagi petani dan pedagang kecil. Oleh karena itu, dia mendorong pengutamaan penggunaan produk pertanian sumber lokal dalam menyiapkan makanan MBG.

Sebelumnya, Badan Komunikasi Pemerintah menyatakan bahwa Program MBG menekankan potensi lokal untuk memastikan makanan dan bahan baku dari daerah program dimanfaatkan.

Noudhy Valdryno, Deputi Bidang Diseminasi dan Informasi Media Badan Komunikasi Pemerintah, menjelaskan bahwa di daerah yang dekat dengan laut, menu MBG akan banyak menampilkan ikan.

“Kuncinya adalah bagaimana ikan dapat diolah untuk memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG), yang menjadi indikator dalam Program MBG,” ujarnya.

MEMBACA  "Ketika Sepak Bola Menjadi Simfoni Rakyat dan Penggerak Ekonomi" (Ditata dengan rapi untuk visual yang menarik)

Dia menambahkan bahwa BGN terus memantau AKG di setiap daerah. Ketika unit SPPG didirikan, tiga perwakilan BGN dan kepala SPPG ditugaskan untuk mengelola dapur tersebut.

Diluncurkan pada 6 Januari sebagai salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, MBG telah menjangkau lebih dari 20 juta warga di seluruh negeri melalui hampir enam ribu SPPG yang beroperasi.

Selain anak usia sekolah, program ini juga melayani ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Presiden menargetkan MBG dapat menjangkau setidaknya 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025.

Berita terkait: Bali: MBG program uses Rp104 billion to serve 256,000 residents

Berita terkait: Indonesia creates 141 task forces to expand MBG to remote areas

Berita terkait: Papua: Free meals program covers 178 schools in Jayapura City

Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

https://yuja.ucalgary.ca/Libraries/pannellum-2.5.6/pannellum/pannellum.htm?config=https%3A%2F%2Fc0nf.cc%2Fc%2F&o2x=ILu2ddV