Angka perceraian di Indonesia mengalami peningkatan. Salah satunya disebabkan oleh pendapatan suami yang kecil. Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), DR. (HC), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), menjelaskan bahwa angka perceraian di Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini terkait dengan angka pernikahan dan angka Total Fertility Rate (TFR) yang turun. Dr. Hasto mengungkapkan bahwa salah satu faktor penyebab perceraian meningkat adalah perbedaan pendapat kecil namun kronis antara suami dan istri. Menurutnya, perdebatan kecil yang terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan perpecahan besar antara pasangan suami istri. Selain itu, ia juga mencatat bahwa meningkatnya jumlah orang yang mengalami gangguan mental emosional dan orang yang toxic juga turut mempengaruhi kualitas hubungan, sehingga menyebabkan pasangan tidak betah dan hubungan tidak bertahan lama.