Jakarta (ANTARA) – Menteri Kehutanan Indonesia, Raja Juli Antoni, melaporkan bahwa kebakaran hutan dan lahan di seluruh negeri mengalami penurunan yang sangat signifikan tahun ini.
"Kami bangga untuk melaporkan bahwa luas area yang terdampak karhutla pada tahun 2025 telah menurun dibandingkan tahun 2024," ujar Antoni dalam konferensi pers tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Jakarta, Senin.
Dia memberikan kredit atas keberhasilan ini kepada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dengan menyoroti keterlibatan langsung Presiden dalam rapat kabinet untuk penanganan kebakaran, modifikasi cuaca, dan operasi water-bombing.
Data menunjukkan karhutla melanda 213.984 hektare pada 2025, turun 43,2 persen dari 376.805 hektare pada 2024 dan jauh lebih rendah dari 1,6 juta hektare pada 2019. Kebakaran gambut menyumbang 24.212 hektare, sementara kebakaran lahan mineral mencapai 189.772 hektare.
Pada periode 1 Januari hingga 26 September, total 2.248 titik panas terdeteksi — turun 23,9 persen dari 2.954 titik pada periode yang sama tahun lalu — berdasarkan data high-confidence dari satelit Terra dan Aqua milik NASA.
Antoni menyatakan kesuksesan dalam mengendalikan karhutla adalah hasil kerjasama antara kementerian, TNI, Polri, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah daerah, dan masyarakat juga berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran secara nasional.
Dia menunjuk pada tim pemadam yang diperkuat, operasi modifikasi cuaca, dan patroli terpadu di area berisiko tinggi sebagai langkah-langkah kunci.
"Kami juga memastikan penegakan hukum dilakukan dengan tegas. Tidak ada kompromi untuk pelaku pembakaran, baik perorangan maupun korporasi," tegas Antoni.
Berita terkait: Kalimantan Selatan cabut status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan
Berita terkait: BNPB koordinasi dengan pemda saat kebakaran lahan landa beberapa wilayah
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025