Jumat, 13 Juni 2025 – 16:09 WIB
Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa kinerja penjualan eceran pada April 2025 turun baik secara bulanan maupun tahunan. Penurunannya mencapai 5,1% (mtm) dan 0,3% (yoy).
Baca Juga:
Survei BI: Masyarakat Pesimis soal Ketersediaan Lapangan Kerja
Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI, menyatakan hal ini terlihat dari penurunan Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2025 menjadi 235,5, turun dari Maret 2025 (248,3) dan April 2024 (236,3).
"Secara bulanan, penjualan eceran April 2025 turun 5,1% mtm, dipengaruhi penurunan permintaan setelah Ramadan dan Lebaran," jelas Denny dalam pernyataannya, Jumat, 13 Juni 2025.
Baca Juga:
Luhut Ungkap RI Bakal Punya Perhitungan Garis Kemiskinan Baru
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso
Denny menambahkan, kelompok bahan bakar kendaraan bermotor tumbuh 3,1% mtm, mendukung kinerja April 2025.
Baca Juga:
BI: Kewajiban Investasi Internasional RI Kuartal I-2025 Turun Jadi US$224,5 Miliar
Sementara itu, kelompok barang lain seperti sandang, perlengkapan rumah tangga, dan makanan/minuman mengalami kontraksi terdalam.
Diperkirakan, penjualan eceran Mei 2025 akan membaik dengan IPR 234,0 (tumbuh 2,6% yoy). Peningkatan ini didorong oleh kelompok budaya/rekreasi, sandang, serta makanan/minuman.
Responden juga memperkirakan kenaikan penjualan pada Juli dan Oktober 2025. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) untuk kedua bulan tersebut masing-masing 145,8 dan 149,3, lebih tinggi dari sebelumnya.
"Peningkatan IEP Juli 2025 dipicu musim liburan dan diskon, sementara Oktober 2025 didukung kelancaran distribusi," jelas Denny.
Tekanan inflasi diperkirakan menurun, dengan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) Juli dan Oktober 2025 lebih rendah dari periode sebelumnya.
Halaman Selanjutnya
Peningkatan penjualan terutama didorong oleh kelompok budaya/rekreasi, sandang, serta makanan/minuman. Sementara bahan bakar kendaraan diperkirakan tetap tumbuh meski lebih lambat.