Penurunan kesuburan total menurunkan rasio ketergantungan: BKKBN

Indonesia hampir meninggalkan era ketika rasio ketergantungan berada pada titik terendahnya sehingga pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat perlu lebih mempersiapkan diri. Penurunan angka kelahiran total (TFR) telah menurunkan rasio ketergantungan, sebuah ukuran dari ketergantungan populasi usia non-produktif pada populasi produktif, kata Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). “Penurunan TFR menyebabkan rasio ketergantungan antara mereka yang bekerja dan mereka yang tidak bekerja serta konsumtif terus menurun. Pada tahun 2020, itu (rasio ketergantungan) berada pada 44,33,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Rapat Kerja Nasional tentang Program Bangga Kencana dan Akselerasi Penurunan Stunting pada tahun 2024, yang diselenggarakan oleh BKKBN. Wardoyo juga mengatakan bahwa penurunan angka kelahiran per seribu wanita dalam kelompok tertentu atau tingkat kesuburan spesifik usia (ASFR) dalam kelompok usia 15-19 tahun juga perlu mendapat perhatian. “Dari tahun ke tahun, itu telah menurun. Ketika seribu wanita ditanya apakah mereka sedang hamil atau melahirkan pada usia tersebut, saat ini hanya sekitar 20 orang yang menjawab (iya),” katanya. Dia juga menekankan bahwa perlahan-lahan, Indonesia hampir meninggalkan era ketika rasio ketergantungan berada pada titik terendahnya sehingga pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat perlu lebih mempersiapkan diri. “Kita perlahan-lahan meninggalkan jendela kesempatan dan bonus demografi; hanya saja satu provinsi tidak sama dengan yang lain. Ini sedikit lebih cepat dari proyeksi 2015, yang diperkirakan mencapai puncak pada tahun 2030,” katanya. Dia menjelaskan bahwa beberapa daerah telah memasuki tahap bonus demografi, sementara beberapa masuk ke tahap lebih awal dan saat ini berada dalam tahap bonus demografi. Oleh karena itu, dianggap penting untuk memperhatikan kesenjangan. Pada pertemuan Kamis, program pemeriksaan stunting diluncurkan untuk mencapai target menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. “Kami akan melakukan seleksi, memberikan panduan, dan mengambil tindakan. Tim asisten keluarga di lapangan akan siap membantu keluarga yang berisiko stunting,” kata Kepala BKKBN.

MEMBACA  4 Alasan untuk Membeli Saham Nvidia Secara Berlimpah Setelah Penurunan Terbarunya