Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyatakan pentingnya melakukan berbagai upaya untuk memperkuat ideologi dan nilai-nilai kebangsaan yang diwarisi dari para pendahulu bangsa. Hal ini perlu dilakukan secara konsisten guna memperkuat persatuan dan kepatuhan setiap warga negara dalam menjalankan amanah konstitusi, demi mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Menurut Lestari, menjaga persatuan dan kesatuan merupakan hal yang harus menjadi prioritas dalam upaya mewujudkan keutuhan bangsa. Dia juga menyampaikan pentingnya belajar dari peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang dipicu oleh konflik ideologi dan perebutan kekuasaan di Indonesia.
Penelitian dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2018 menunjukkan bahwa hanya sekitar 6,2 persen siswa yang dapat menjawab pertanyaan tentang materi wawasan kebangsaan dengan benar. Sementara hasil survei dari Litbang Kompas dan Pusat Studi Kebangsaan Indonesia (PSKI) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil siswa yang benar-benar memahami Pancasila, baik dari ruang kelas maupun dari media sosial.
Oleh karena itu, Lestari mengingatkan agar generasi penerus bangsa tidak kehilangan pemahaman terhadap ideologi, konstitusi, dan nilai-nilai kebangsaan. Hal ini sangat penting sebagai bekal dalam melanjutkan pembangunan dan menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik, terutama di tengah kompleksitas tantangan bernegara di masa depan.
Legislator dari Dapil II Jawa Tengah tersebut menekankan pentingnya upaya penguatan ideologi bagi generasi muda, sebagai langkah strategis dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News