Jakarta (ANTARA) – Sebanyak lima belas rumah sakit umum daerah (RSUD) di wilayah tertinggal Indonesia telah ditingkatkan dan siap beroperasi, diumumkan seorang pejabat tinggi kesehatan pada Minggu.
"Mereka fokus untuk menyediakan layanan spesialis dasar," kata Azhar Jaya, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Lanjut di Kementerian Kesehatan.
Ia menyatakan bahwa peningkatan RSUD ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memperkuat layanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.
Setiap rumah sakit akan dilengkapi setidaknya tujuh dokter spesialis — dalam penyakit dalam, anak, bedah, kandungan dan kebidanan, anestesi, patologi klinik, dan radiologi.
Jaya menjelaskan bahwa penempatan tenaga spesialis akan dilakukan bertahap, termasuk melalui program pendidikan dan pelatihan di luar negeri.
"Beberapa spesialis telah dikirim ke China dan Jepang untuk mengikuti pelatihan intervensi jantung dan neurointervensi," ujarnya, seraya menambahkan persiapan sumber daya manusia berjalan seiring dengan pengembangan fasilitas.
Kemenkes juga memastikan ketersediaan peralatan medis modern di semua RSUD yang ditingkatkan.
Jaya mencatat bahwa pemerintah sedang memperbaiki struktur pembiayaan rumah sakit, khususnya untuk layanan di bawah BPJS Kesehatan dan pasien non-BPJS.
Saat ini, pembayaran dihitung dengan sistem Indonesian Case-Based Group (INA-CBG), yang memberikan tarif paket tetap per diagnosis. Pemerintah berencana beralih ke sistem Indonesia Diagnosis-Related Group (INA-DRG), yang dipandang sebagai model yang lebih adil.
"Ke depannya, INA-DRG akan menghitung pembayaran berdasarkan kompleksitas kasus dan kompetensi rumah sakit, membuat pembiayaan lebih proporsional," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa struktur pembiayaan yang seimbang akan membantu rumah sakit menjadi lebih mandiri dan berkelanjutan secara finansial tanpa mengurangi akses masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas.
Pembangunan RSUD ini merupakan bagian dari poin kedua dalam program Quick Wins Presiden Prabowo Subianto, yang juga mencakup pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberantasan tuberkulosis.
Inisiatif ini menandai langkah awal untuk memastikan kesetaraan akses kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil, setara dengan wilayah lain.
Berita terkait: Indonesia tetapkan tiga agenda utama untuk transformasi kesehatan
Berita terkait: Indonesia targetkan RSUD Soedirman jadi rumah sakit kelas dunia: BPOM
Penerjemah: Sean Filo Muhamad, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025