Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirimkan 27 ton bantuan logistik dan peralatan evakuasi melalui laut untuk menjangkau lima kabupaten di Provinsi Aceh yang terdampak parah banjir dan tanah longsor.
Juru bicara BNPB Abdul Muhari mengatakan dalam keterangan pers pada Minggu, bahwa pengiriman ini berangkat dari Pelabuhan Ulee Lhueu di Banda Aceh dengan menggunakan kapal Express Bahari. Kapal akan singgah di dua titik sandar utama sebelum didistribusikan ke daerah-daerah tujuan.
Bantuan ini diperuntukkan bagi masyarakat di Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang, dimana jalan dan jembatan yang rusak membuat banyak wilayah tidak bisa diakses melalui darat.
BNPB menekankan bahwa jalur laut menjadi pilihan utama untuk mendistribusikan bantuan, karena banyak daerah terdampak masih terputus akibat jalan yang rusak dan ambruk.
Untuk distribusi via Pelabuhan Krengkuku, BNPB menyiapkan berbagai macam barang penting untuk mendukung warga yang mengungsi.
Pengiriman ini termasuk lima tenda untuk dijadikan tempat penampungan sementara, satu genset untuk menyediakan listrik, dan satu unit internet satelit Starlink untuk memastikan akses komunikasi. Sebuah perahu juga dikirim untuk membantu menjangkau daerah yang terisolir.
Untuk memenuhi kebutuhan makanan segera, kargo mengangkut 50 kotak makanan siap saji, bersama susu, minyak goreng, beras, dan air minum dalam kemasan. Keluarga juga menerima kit kebersihan, paket perlengkapan bayi, popok, pembalut wanita, kelambu, terpal, tenda keluarga, tempat tidur lipat, serta persediaan dasar lain seperti biskuit dan wafer.
Sementara itu, untuk rute Pelabuhan Kuala Langsa, BNPB mendistribusikan set bantuan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Ini termasuk lima tenda dan tiga perahu untuk memperkuat kapasitas evakuasi, bersama 50 kotak makanan siap saji dan 33 kit kebersihan.
Keluarga disediakan paket perlengkapan bayi, popok, pembalut wanita, susu, dan minyak goreng. Persediaan tambahan seperti kelambu, terpal, tenda keluarga, tempat tidur lipat, beras, dan berbagai macam makanan seperti biskuit dan wafer juga disertakan untuk memastikan masyarakat memiliki akses ke tempat tinggal dan nutrisi selama masa darurat.
Distribusi selanjutnya akan dikoordinasikan dengan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) dan didukung oleh TNI serta polisi untuk memastikan bantuan cepat sampai ke para korban.
BNPB menegaskan kembali komitmennya untuk mempercepat pengiriman pasokan penting, termasuk makanan, tempat tinggal, dan layanan dasar, sepanjang masa tanggap darurat.
Hujan deras yang dipicu oleh siklon tropis langka di Selat Malaka memicu banjir dan tanah longsor secara luas di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pekan ini.
Jumlah korban jiwa telah meningkat menjadi lebih dari 300 orang, dengan hampir 280 orang masih dinyatakan hilang dan sekitar 80.000 warga telah diungsikan dari daerah-daerah terdampak.
Operasi penyelamatan masih tetap menantang akibat jalan yang runtuh, jembatan yang rusak, dan akses yang terbatas ke komunitas terpencil.
Otoritas, yang didukung oleh militer dan polisi, melanjutkan upaya pencarian dan bantuan, sementara tempat penampungan darurat dan persediaan makanan terus didistribusikan kepada para penyintas.