Jakarta (ANTARA) – Upacara penghormatan dengan tabur bunga untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional tahun ini menjadi momen untuk menghargai 2.087 tenaga kesehatan yang gugur saat menangani pandemi COVID-19.
Acara yang diinisiasi Kementerian Kesehatan ini digelar serentak di seluruh Indonesia dan dipimpin oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono di Taman Makam Umum Pondok Ranggon, Jakarta, pada Selasa.
Dalam sambutannya, Dante mengatakan pandemi COVID-19 menyebabkan 160.000 kematian di Indonesia.
Dia mencatat, ribuan dari yang meninggal adalah dokter, perawat, ahli anestesi, apoteker, dan tenaga kesehatan lainya yang ditugaskan khusus untuk merawat pasien selama masa krisis itu.
"Jika mereka tidak berjuang di garis depan, jumlah korban jiwa bisa melebihi 160.000, atau bahkan mencapai jutaan seperti yang terlihat di beberapa negara lain," katanya.
Dante menekankan bahwa pengorbanan yang dilakukan tenaga kesehatan bukan hanya bagian dari sejarah pandemi, tetapi juga pengingat akan nilai-nilai kemanusiaan yang harus dilestarikan.
Dia mengatakan mereka melayani tanpa pamrih, menggunakan keahlian mereka untuk menyelamatkan nyawa selama salah satu periode tersulit dalam sejarah kesehatan bangsa.
Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan, memberikan penghormatan tertinggi kepada dokter dan tenaga kesehatan yang gugur, mengakui nama mereka sebagai simbol pengabdian dan integritas dalam profesi kedokteran Indonesia.
"Mereka adalah para pahlawan kesehatan yang memberikan lebih, dan banyak nyawa kemungkinan terselamatkan berkat upaya mereka," tambahnya.
Dante berharap upacara tabur bunga ini akan diadakan setiap tahun di semua daerah sebagai bagian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional untuk memastikan pengorbanan tenaga kesehatan selama pandemi dikenang.
Dalam upacara di Pondok Ranggon, empat keluarga tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Rumah Sakit Pertamina, dan Rumah Sakit Bhayangkara hadir dalam penghormatan tersebut.
Ma’ruf Darmawan, yang mewakili salah satu keluarga, menyampaikan apresiasi atas inisiatif kementerian untuk menghormati mereka yang gugur dalam tugas.
"Ini mengharukan sekaligus menghibur bagi kami sebagai keluarga, terutama mengetahui bahwa ini akan diadakan setiap tahun. Terima kasih telah memberikan perhatian yang luar biasa kepada ibu saya, meskipun beliau hanya seorang perawat," ujarnya.
Berita terkait: Pemerintah bangun jembatan usai video bidan viral
Berita terkait: Pemda Papua minta prioritaskan putra daerah dalam rekrutmen kesehatan
Berita terkait: Manajemen terpusat dukung pemerataan dokter: IDI
Penerjemah: M. Riezko Bima Elko Prasetyo, Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025