Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, memastikan bahwa kebijakan pemerintah untuk menghapus kuota impor tidak akan merugikan industri dalam negeri.
Ia menegaskan bahwa fokus utama Indonesia masih pada pencapaian swasembada pangan dan energi. Penghapusan kuota impor hanya akan berlaku untuk sektor-sektor tertentu.
Ia menjelaskan di sini pada hari Kamis bahwa kuota impor saat ini tidak efisien karena melibatkan rantai panjang.
Ia mengatakan bahwa ke depannya, pelaku usaha akan dapat langsung mengajukan permintaan izin impor kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa produksi dalam negeri harus terus diprioritaskan dan dilindungi, menambahkan bahwa penghapusan kuota impor tidak berarti bahwa semua pihak dapat dengan bebas mengimpor barang dari luar negeri.
“Ini tidak berarti dibuka sebesar-besarnya lalu kita biarkan industri dalam negeri mati,” tegas wakil menteri.
Berita terkait: Prabowo desak penghapusan kuota impor untuk meningkatkan persaingan bisnis
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kabinet Indonesia Maju untuk menghapus kuota impor guna mendukung bisnis, terutama yang memiliki kemitraan global.
“Saya telah memberikan instruksi untuk menghapus kuota impor, terutama untuk barang-barang yang terkait dengan mata pencaharian banyak orang,” kata beliau saat Forum Ekonomi Nasional di Jakarta pada hari Selasa.
Direktif Presiden bertujuan untuk menanggapi keluhan dari bisnis yang bermitra dengan perusahaan-perusahaan global, terutama dari Amerika Serikat.
Bisnis-bisnis tersebut telah menyatakan kekhawatiran bahwa aturan-aturan tentang impor di Indonesia menciptakan ketidakpastian dalam proses negosiasi antara perusahaan, yang dapat menyebabkan keterlambatan.
Maka dari itu, untuk menjamin kepastian mengenai mekanisme impor, Presiden telah mengusulkan penghapusan kuota impor sebagai bagian dari upaya deregulasi, yang bertujuan untuk mendorong persaingan bisnis yang sehat di Indonesia.
“Itu salah satu upaya kami untuk menyederhanakan dan memfasilitasi iklim bisnis. Kita harus membuat para pengusaha merasa difasilitasi,” tambahnya.
Berita terkait: Penghapusan kuota impor oleh Prabowo angin segar, kata DPR
Penerjemah: Maria Cicilia, Raka Adji
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2025